IQNA

Presiden dalam Acara Pembukaan Konferensi Persatuan:

Persatuan Umat Islam Merupakan Faktor Produksi Kekuatan bagi Dunia Islam

14:28 - September 21, 2024
Berita ID: 3480787
IQNA - Pada pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-38, Masoud Pezeshkian menekankan bahwa persatuan dan kohesi kita baik di dalam maupun di antara negara-negara Islam dapat meningkatkan kekuatan kita, dan mengatakan Eropa telah membentuk persatuan dengan segala perjuangan yang mereka lakukan, dan mereka memiliki satu uang, namun masih ada batasan di antara kita, dan musuhlah yang menciptakan perpecahan di antara kita.

Menurut IQNA, Masoud Pezeshkian, Presiden Iran, pada acara pembukaan Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-38, yang diadakan di aula pertemuan, mengucapkan selamat atas kelahiran Nabi Islam (saw) dan Imam Jafar as-Shadiq (as) dan berkata: Berbicara di depan Anda semua sungguh memalukan. Selama pemilu, slogan saya di negara ini adalah kita harus bergandengan tangan. 

Ia melanjutkan, persatuan dan kohesi kita baik di dalam maupun antar negara-negara Islam dapat meningkatkan kekuatan kita. Ketika Nabi saw hijrah ke Madinah, beliau menghadapi peperangan dari berbagai suku Aus, Khazraj dan suku lainnya. Beliau membuat perjanjian persaudaraan pada langkah pertama antara suku-suku tersebut. Sejumlah kelompok dan faksi saling bertarung dan orang seperti Nabi (saw) mendorong mereka untuk membuat perjanjian persaudaraan dan mereka menjadi saudara adalah hal yang penting. “Dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka”. Ketika beliau pergi ke Makkah, delapan tahun kemudian, dan menaklukkan Makkah, beliau mengatakan bahwa seorang Muslim adalah saudara bagi seorang Muslim, dan tidak mengatakan bahwa seorang mukmin adalah saudara bagi seorang mukmin.

Masoud Pezeshkian menekankan bahwa umat Islam bersatu melawan musuh, dan berkata: “Apakah kita umat Islam seperti ini di negara kita sendiri atau di negara Islam? Orang-orang Eropa, dengan segala perjuangan yang mereka lakukan, namun mereka telah bersatu dan memiliki mata uang tunggal, namun masih ada batas di antara kita, dan musuhlah yang menciptakan perpecahan di antara kita”.

Presiden menyatakan bahwa persatuan lebih tinggi dari salat dan puasa. “Sebagaimana Imam Ali (as) menasehati anak-anaknya untuk melakukan perbaikan. Pada khutbah ke-18 beliau juga memperjelas persoalan ini, “Tuhan mereka adalah satu, kitab mereka adalah satu, dan nabi mereka adalah satu”, yang merupakan bukti mengecam perselisihan.”

Ia menekankan bahwa perselisihan adalah salah satu bentuk pemberontakan terhadap Tuhan. Ia mengatakan: Perselisihan adalah tidak berpegang pada tali Ilahi, seperti yang kita baca dalam Alquran, "Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai" dan "Siapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah, sungguh dia telah diberi petunjuk ke jalan yang lurus."

Presiden mengisyaratkan ayat “Fa’buduhu, hadza shiratun mustaqim”, dan mengatakan: “Kami salat dan memohon kepada Tuhan beberapa kali setiap hari untuk membimbing kami ke jalan yang lurus, dan kami mencari jalan yang lurus, kemudian dua atau tiga juta warga Israel membinasakan umat Islam, mereka membombardir dan berani sombong; karena kita tidak bersama, kita tidak mempunyai visi yang sama, bahasa yang sama dan persatuan Islam satu sama lain dan kita bertengkar hanya karena persoalan sederhana; perbaikan antar intern itu penting.

Pezeshkian menambahkan, prinsip salat dan puasa adalah untuk persatuan, karena jika kita tidak bersatu lalu untuk apa kita salat dan puasa? Pelaksanaan salat berarti persatuan dan konsensus di antara umat Islam dan memiliki kesamaan pandangan dan bahasa; artinya, non-Muslim tidak boleh melakukan tindakan apa pun terhadap umat Islam lalu menetap di negara-negara Islam dan menciptakan perpecahan antar umat Islam dengan mengangkat isu-isu yang memecah belah, Syiah dan Sunni, dan isu-isu etnis, lalu mengambil sumber daya kita dan fasilitas, dan melakukan segala tindakan dengan kita.

Menurutnya bahwa kita umat Islam harus disalahkan. Ia mengatakan: “Lapang dada, menerima satu sama lain dan berpegang pada tali Tuhan adalah prinsipnya, bukan bagaimana kita berdiri dan melihat. Jika kita dapat menerima pesan ini di dalam hati kita dan menunjukkan persatuan dalam tindakan dan tidak hanya berbicara dan membiarkan satu sama lain tumbuh dan tidak saling menghilangkan, maka kita akan mencapai persatuan. Persatuan yakni menunjukkan dalam amal bahwa kita semua salat menghadap arah satu Kiblat dan satu Imam dengan persatuan dan koherensi.

Ia mengisyaratkan beberapa pernyataan yang dibuat selama kunjungannya baru-baru ini ke Irak dan melanjutkan, Mengapa kita umat Islam di Afghanistan, Pakistan, Irak, Turki dan negara-negara Islam lainnya tidak boleh dengan mudah menjalin hubungan dekat dan persaudaraan? Kemudian negara-negara Eropa harus mempunyai Uni Eropa sendiri. Kami Muslim, tapi kami sering bertengkar dan tidak berkomunikasi satu sama lain. Mari kita menjadi saudara dalam tindakan. Jika kita berpegang teguh pada tali ilahi, tidak ada kekuatan yang dapat menjatuhkan dan menghancurkan kita; “Antum al-A’laun in Kuntum Mukminin”. Jika Anda yakin, kami adalah yang terbaik karena Tuhan kami lebih tinggi dan kehormatan bagi umat Islam, ini harus diwujudkan dalam tindakan dan saya berharap Anda bersama-sama mengambil naskah, instruksi dan pesan untuk masyarakat Islam, bukan menyebarkan perpecahan dan peselisihan dalam masyarakat.

Di penghujung Pezeshkian berkata: “Perang dan perpecahan satu sama lain adalah ujung api. Kita harus menarik diri dari ujung api ini. Semoga Tuhan membantu kita menciptakan martabat bagi orang-orang yang tinggal di masyarakat kita sendiri dan dengan bermartabat dan kekuatan mengusir mereka yang telah mencapol tanah-tanah kaum Muslim”. (HRY)

 

4237325

captcha