IQNA

Hizbullah Hantam Markas Mossad di Tel Aviv dengan Rudal Balistik Qader 1

11:47 - September 25, 2024
Berita ID: 3480818
IQNA - Gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, mengatakan telah menargetkan markas besar badan mata-mata Israel, Mossad, dengan rudal balistik canggih sebagai tanggapan atas ledakan pager baru-baru ini dan pembunuhan komandan tinggi kelompok populer tersebut.

Hizbullah mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, bahwa mereka telah menyerang markas besar Mossad di pinggiran kota Tel Aviv dengan rudal balistik Qader 1.

“Untuk mendukung rakyat Palestina yang teguh di Jalur Gaza, dan sebagai bentuk solidaritas atas perlawanan mereka yang berani dan terhormat, serta untuk membela Lebanon dan rakyatnya, Perlawanan Islam meluncurkan rudal balistik “Qader 1″ pada pukul 06.30 pagi (10.30 WIB) pada hari Rabu, 25 September 2024,” bunyi pernyataan tersebut.

“Markas besar ini bertanggung jawab atas pembunuhan para pemimpin dan meledakkan pager serta perangkat nirkabel,” tambahnya.

Proyektil tersebut memicu sirene di Tel Aviv serta beberapa kota lain di wilayah pendudukan pusat, dengan laporan media Israel menolak memberikan rincian tentang tingkat kerusakan dan jumlah korban.

Serangan hari Rabu menandai pertama kalinya Hizbullah menggunakan rudal jarak jauh dalam konflik yang hampir terjadi setiap hari dengan entitas pendudukan.

Setelah penargetan tersebut, lalu lintas udara di Bandara Ben Gurion Israel terhenti dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terpaksa menunda perjalanannya ke New York, yang dijadwalkan pada tanggal 25 September.

Gerakan perlawanan Lebanon sehari sebelumnya telah menembakkan 50 roket ke pangkalan Dado, markas besar Komando Utara militer Israel, yang terletak di barat laut kota Safad yang diduduki, hanya 12 kilometer dari perbatasan Lebanon.

Pada dini hari Rabu, Hizbullah mengumumkan pembunuhan Israel terhadap salah satu komandan seniornya dan anggota lain dari gerakan perlawanan Lebanon dalam sebuah serangan di ibu kota Beirut.

Kelompok tersebut mengidentifikasi para korban sebagai Ibrahim Mohammed Qobaisi, alias Haj Abu Musa, dan Hussein Hani Ezz el-Din, alias Hajj Fares. Agresi Israel tersebut juga menewaskan enam orang dan melukai 15 lainnya.

Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam baku tembak sengit sejak awal Oktober tahun lalu, tak lama setelah rezim tersebut melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza menyusul operasi mendadak oleh kelompok perlawanan Palestina.

Sebagai bagian dari eskalasi terbaru, rezim pendudukan ini melakukan serangan udara besar-besaran terhadap Lebanon selatan dan timur pada hari Senin, menewaskan sedikitnya 569 orang, termasuk 50 anak-anak dan 94 wanita, serta melukai 5.000 lainnya.

Serangan tersebut terjadi kurang dari seminggu setelah rezim tersebut menewaskan 38 orang, termasuk tiga anak-anak dan tujuh wanita serta Ibrahim Aqil, salah satu komandan senior Hizbullah lainnya, dalam sebuah serangan terhadap sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut.

Beberapa hari sebelumnya, kelompok itu juga meledakkan ribuan pager dan radio walkie-talkie di seluruh negeri, menewaskan sedikitnya 39 orang dan melukai 3.000 lainnya.

Gerakan perlawanan Lebanon telah bersumpah untuk terus melancarkan serangan balasan selama rezim Israel melanjutkan perang Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 41.000 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

Kunci-kunci: hizbullah ، Hantam ، markas ، tel aviv ، Rudal Balistik
captcha