Menurut Iqna mengutip basis informasi kepresidenan, Presiden Masoud Pezeshkian, dalam acara pertama hari kedua lawatannya ke New York, Selasa pagi waktu setempat, dalam pertemuan kelompok dengan para pemimpin agama Ilahi, menyebut gerakan di jalan kebenaran dan keadilan, melawan penindasan, menjauhi hawa nafsu dan berperilaku dengan masyarakat berdasarkan kitab Tuhan meruakan aspek bersama dari semua agama ilahi dan menambahkan: "Di dunia sekarang ini, semua perkelahian disebabkan oleh ego, kesombongan, dan hawa nafsu, yang merupakan topik yang disebutkan dalam semua kitab suci dan agama ilahi, dimana manusia dilarang melakukannya.
Lebih lanjut Presiden Iran menyatakan bahwa pencarian hak dan kebenaran adalah ciri khas penganut semua agama dan menambahkan: “Jika kita semua mencari kebenaran, kita bisa mencapai pemahaman tentang tuntutan hak-hak gender, etnis, dan seluruh umat manusia, dan tidak akan ada perbedaan.
Lebih lanjut Pezeshkian menganggap keimanan kepada semua nabi Ilahi sebagai salah satu ciri menonjol dari penganut agama Islam dan menyatakan, berdasarkan ayat-ayat Alquran, Allah swt telah membuat perjanjian dengan semua nabi-Nya guna menyerukan orang-orang yang jujur untuk mempertanggungjawabkan kejujurannya dalam keimanan dan amal shaleh.
Presiden mengatakan: “Kami berkumpul di PBB dengan slogan perdamaian, pembangunan, keadilan dan kemajuan, sementara itu ribuan perempuan dan anak-anak dibom di Gaza dan Lebanon akhir-akhir ini, dan ini sungguh memalukan.”
Presiden menganggap tuduhan Iran melakukan terorisme sebagai kebohongan dan fitnah besar yang dilakukan oleh para pengklaim hak asasi manusia dan pendukung nyata terorisme dan menyatakan: “Kami tidak melanggar negara mana pun dan kami tidak menginginkan tanah negara mana pun, tetapi mengupayakan perdamaian dan keamanan untuk semua orang di dunia.”
Di akhir, Pezeshkian menyampaikan harapannya agar kehadiran para pemimpin agama yang berharga dalam Sidang Umum PBB ke-79 dapat efektif dalam menyampaikan pesan kemanusiaan, kebenaran dan keadilan.
Sebelum pidato presiden, beberapa orang yang hadir dalam pertemuan ini menyampaikan pendapat dan pandangannya tentang perlunya pertukaran akademis agama-agama Ilahi dengan kalangan ilmiah Republik Islam Iran, perlunya role-playing oleh para pemimpin dan pengikut agama Ialhi untuk mencapai perdamaian di kawasan dan dunia, menjelaskan citra Islam yang sebenarnya, dan menghadapi Islamofobia, menggunakan kapasitas para pemimpin agama untuk menghentikan perang dan kejahatan rezim Zionis di Gaza, memisahkan agama kuno Yahudi dari Zionisme, dan mengapresiasi kinerja Iran dalam menjaga hak dan kebebasan beragama. (HRY)