Hoda Al-Musawi, saudari perempuan dari Syahid Sayyid Abbas Al-Musawi, mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, dalam sebuah wawancara dengan Iqna, mengisyaratkan bahwa saat ini kita sedang menghadapi perang habis-habisan dan menyatakan: “Rezim Zionis sedang melakukan pembantaian bangsa Palestina dan perang telah terjadi di wilayah tersebut. Dalam perang ini, kita menghadapi musuh buas yang tidak menunjukkan belas kasihan kepada siapapun. Di Lebanon, poros perlawanan dan front dukungan telah dibentuk untuk mempertahankan tanah Palestina.”
Saudari mantan Sekjen Hizbullah Lebanon ini menyatakan terkait tindakan Hizbullah Lebanon dalam membela rakyat Palestina di Gaza. “Pembelaan Hizbullah terhadap rakyat Gaza adalah pembelaan kesucian dan martabat umat manusia, dimana Allah swt telah berfirman dalam Alquran:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ
“Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam”. (QS. Al-Isra: 70) artinya semua yang mempunyai sifat kemanusiaan hendaknya kita hargai dan kita bela. Kewajiban agama dan moral inilah yang menyebabkan para pemuda Hizbullah harus bahu membahu bersama masyarakat Gaza dan satu barisan melawan musuh Zionis.
Ia menyampaikan tentang peran Konferensi Persatuan yang diadakan setiap tahun di Republik Islam Iran dalam menciptakan persatuan Islam dan menghilangkan perpecahan. “Salah satu capaian konferensi ini adalah terjalinnya persatuan di kalangan umat Islam dan semuanya berkumpul di jamuan Alquran berdasarkan bahwa mereka adalah satu bangsa. Konferensi ini merupakan salah satu hasil dan buah dari upaya Imam Khomeini yang menamakannya Pekan Persatuan”.
Ia menekankan: “Konferensi ini memperkuat persatuan umat Islam sedemikian rupa sehingga ketika seluruh umat Islam bersatu di jamuan Alquran, ini merupakan pengingat bahwa Alquran kita adalah satu. Allah swt juga telah menyerukan dalam Alquran yaitu:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran: 103)
Persatuan; Faktor terciptanya kasih sayang dan penguatan keimanan umat Islam
Saudari perempuan mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon ini melanjutkan, persatuan Islam kasih sayang dan memperkuat keimanan di kalangan umat Islam, dan ketika ada keimanan yang kuat di kalangan umat Islam, maka mereka dapat melawan musuh dengan segenap kekuatannya dan akan menjadi satu kesatuan yang kuat yang akan memiliki kekuatan dan keberanian paling besar. Dengan cara ini, musuh tidak dapat menciptakan perbedaan di kalangan umat Islam dengan cara apapun.
Tujuan seluruh umat Islam adalah pembebasan Palestina
Dia menambahkan, Alhamdulillah hari ini, dengan keberkahan dari konferensi persatuan ini, telah terjalin persatuan di kalangan umat Islam, dimana semua orang mengetahui bahwa tujuan itu satu dan kita umat Islam mempunyai visi dan tujuan yang sama. Tujuan kita semua adalah pembebasan tanah Palestina dan pemulihan tempat-tempat suci umat Islam.
Hoda Al-Musawi mengatakan tentang bagaimana memanfaatkan siroh politik Nabi Islam (saw) dalam menciptakan persatuan dan menghindari perbedaan. “Nabi Muhammad (saw) adalah nabi rahmat dan sumber rahmat Ilahi. Ketika Allah saw mengutus Nabi Muhammad (saw), Dia menjadikannya sebagai cahaya terang bagi seluruh umat manusia, dan langkah pertama yang diambil Nabi (saw) setelah diutus adalah menjalin persaudaraan di kalangan umat Islam. Oleh karena itu, kunci persatuan Islam saat itu adalah persaudaraan antara Persia dan Romawi.”
Ia lebih lanjut menyatakan, Nabi (saw) menciptakan persaudaraan di antara umat Islam sehingga umat Islam menjadi satu hati dan dengan demikian memperoleh kekuatan melawan musuh-musuh mereka berdasarkan kenyataan bahwa setiap Muslim seperti satu tubuh bagi Muslim lainnya. Artinya, umat Islam harus memiliki satu raga, hati dan pikiran.
Al-Musawi menekankan, berdasarkan ayat-ayat suci Alquran, Rasulullah (saw) ditugaskan untuk menjalankan ajaran-ajaran samawi. Sebagaimana firman Allah swt:
إِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً
“Sesungguhnya (agama tauhid) inilah agama kamu, agama yang satu” (QS. Al-Mukminun: 52) Oleh karena itu, Rasulullah saw menciptakan persaudaraan di antara umat Islam agar mereka memperoleh kekuatan melawan musuh-musuhnya. Karena kalau ada perpecahan kita akan gagal, tapi kita akan menang dengan persatuan. (HYR)