Menurut Iqna, Seyed Abbas Araghchi, Menteri Luar Negeri negara Iran, Selasa pagi, 8 Oktober, pada pertemuan Badai al-Aqsa; Awal Pertolongan Allah yang digelar di Pusat Kajian Politik dan Internasional Kementerian Luar Negeri dengan dihadiri beberapa duta besar asing dan warga Teheran, menyatakan tidak diragukan lagi, seperti yang dikatakan oleh pemimpin tertinggi revolusi pada awal operasi yang membanggakan ini, operasi yang untuk pertama kalinya memberikan kekalahan pahit dan mengerikan kepada musuh Zionis ini, merupakan kegagalan yang tidak dapat diperbaiki.
“Berjalannya waktu akan menyingkap bukti tersembunyi dari kegagalan besar rezim Zionis. Mungkin uraian Pemimpin Tertinggi tentang kembalinya rezim Zionis ke 70 tahun yang lalu dalam salat Jumat Nasr adalah analisis terbaik atas operasi badai Al-Aqsa,” lanjutnya.
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan, evakuasi pemukiman di perbatasan biru dengan Lebanon dan di jalur Gaza menjanjikan awal kemenangan ilahi dalam merebut kembali tanah leluhur Palestina dan bersiap menentukan nasib bangsa yang tertindas dengan tekad dan kemauannya.
Ia mengisyaratkan pada kekuatan dan kedigdayaan perlawanan Islam dan menyatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah perjuangan melawan musuh Zionis, kedigdayaan ini mampu menunjukkan kewibawaan perlawanan Islam dalam perang asimetris dengan membentuk ruang operasi gabungan dan membentuk front persatuan yang akan mengarah pada perubahan keseimbangan ancaman tradisional di kancah internasional.
Araghchi mengungkapkan: Di sisi lain, capaian operasi badai Al-Aqsa tidak boleh diabaikan dalam bidang perkembangan wacana. Saat ini pemanfaatan teknologi baru di bidang komunikasi telah mampu menyebarkan fakta perjuangan bangsa Palestina secara luas, hingga Palestina menjadi isu pertama dunia Islam.
Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa saat ini tangan perlawanan Islam sangat kuat berkat upaya seluruh pejuang di segala bidang, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak, dan mengatakan: “Saat ini, perlawanan telah menjadi pohon baik yang bergerak maju, dengan tekad dan kemauan yang kuat.”
“Pemerintahan Republik Islam Iran ke-14, seperti para pendahulunya, akan menepati janji dan komitmennya dalam membela prinsip-prinsip dan cita-cita Palestina dan Kota Suci Mulia serta perlawanan, dan dengan bimbingan Yang Mulia, pemimpin Revolusi Islam, mereka akan menggunakan seluruh upayanya sehingga jalan perlawanan yang gemilang dan penuh kemenangan tetap ada,” jelasnya.
Menteri Luar Negeri Iran menyatakan: Operasi True Promise I dan II menunjukkan tekad, kemauan dan kedigdayaan angkatan bersenjata Republik Islam Iran yang terpuji sehingga semua orang tahu bahwa kesalahan strategis apa pun yang dilakukan musuh akan direspon dengan yang lebih keras, dan dalam melakukan hal ini, kami tidak akan menunda dan tidak terburu-buru.
Menekankan bahwa Kementerian Dalam Negeri telah mengerahkan segala upayanya untuk menghentikan agresi brutal rezim Zionis terhadap rakyat tertindas di Palestina dan Lebanon, ia menambahkan: “Setelah melakukan konsultasi intensif di sela-sela sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York dan bersamaan dengan perundingan Asia di Doha, Qatar dan perjalanan saya ke Beirut dan Damaskus, upaya diplomatik kita akan dilanjutkan dengan perjalanan ke kawasan.
Menteri Luar Negeri menyatakan: Pesan Republik Islam Iran selama kunjungan saya ke Beirut dan Damaskus adalah pesan yang jelas. Bahwa Republik Islam Iran akan terus berdiri di belakang perlawanan dengan segenap kekuatannya dan tidak seorang pun boleh meragukan hal ini. Dan hantaman sementara yang dilakukan tidak boleh merusak tekad dan kemauan perlawanan, para pejuang perlawanan dan Republik Islam Iran.
Ia menyatakan, kami menyarankan rezim Zionis untuk tidak menguji keinginan Republik Islam Iran. Jika ada serangan terhadap negara kami, respons kami akan lebih kuat dan lebih kuat dari sebelumnya. Tentu saja, kami akan memantau dengan cermat setiap tindakan dan mempelajari dengan cermat setiap serangan, dan kami tidak akan ragu atau bimbang dalam merespons.
Menteri Luar Negeri menyatakan: “Setiap serangan terhadap fasilitas infrastruktur Republik Islam Iran pasti akan ditanggapi dengan respons yang lebih dahsyat, dan musuh tahu target apa yang berada dalam jangkauan kita di rezim Zionis, dan mereka telah melihat kekuatan dan keakuratan rudal-rudal kami”. (HRY)