Menurut Iqna, Ismail Baqai, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, mengutuk agresi rezim Zionis terhadap Iran baru-baru ini dan turut berbela sungkawa atas kesyahidan beberapa pejabat dan penjaga perbatasan negara kami dalam konferensi pers pada hari Senin tanggal 28 Oktober dengan awak media dan mengatakan, peristiwa terpenting minggu lalu terjadi pada Senin pagi dan itu adalah semangat pertahanan udara Iran, yang merupakan titik balik dalam sejarah negeri ini. Atas nama Kementerian Luar Negeri, saya menyampaikan belasungkawa atas gugurnya angkatan bersenjata. Selain itu, insiden lain dalam beberapa hari terakhir adalah kelompok teroris terkenal yang terkait dengan rezim Zionis membunuh sejumlah pasukan keamanan Iran.
“Di bidang diplomasi, terutama di saat ketegangan, pesan-pesan terus dipertukarkan, namun Republik Islam Iran tidak akan pernah melepaskan hak untuk merespons (melawan agresi), yang merupakan hak semua negara anggota PBB,” ucapnya.
Dia menambahkan: "Diskusi sedang dilakukan, namun Iran akan tegas dalam menanggapinya dan akan bertindak sesuai dengan keputusan angkatan bersenjata dan otoritas negara."
Serangan rezim Israel terhadap fasilitas militer di tiga provinsi Iran menjadi sasaran dan empat tentara Iran gugur.
Dalam konferensi pers pada hari Senin, mengacu pada peringatan 79 tahun berdirinya PBB, Baqai mengatakan: "Ini adalah saat yang tepat untuk mengevaluasi pencapaian dan kegagalan organisasi ini."
“Dalam satu tahun ini, bersamaan dengan terjadinya genosida di Gaza, tanggung jawab dan kinerja PBB dipertanyakan, dan Amerika Serikat serta rezim Zionis tidak dimintai pertanggungjawabannya, dan kita bahkan telah menyaksikan kinerja buruk Mahkamah Internasional,” ucapnya.
Ia menegaskan, genosida yang dilakukan Israel tidak hanya terjadi di Gaza, namun juga terjadi di Tepi Barat.
Mengacu pada diplomasi aktif Iran, ia menambahkan: “Republik Islam Iran telah melakukan upaya ekstensif di kalangan dan organisasi internasional untuk mengakhiri genosida di Gaza”. (HRY)