IQNA

Catatan

Pentingnya Melatih Kekuatan Qurani dalam Kaderisasi Front Perlawanan

12:47 - November 04, 2024
Berita ID: 3481029
IQNA - Jika kita akrab dengan ayat-ayat suci Alquran, maka hal itu akan membawa kita keluar dari kegelapan keragu-raguan, kebimbangan dan ambiguitas serta membawa kita pada cahaya yakin dan kepastian. Oleh karena itu melatih kekuatan Qurani ibarat mengerahkan barisan depan keimanan untuk melawan kelompok kejahatan.

Hujjatul Islam Hosseini Neishaburi, Kepala Pusat Internasional Alquran dan Dakwah Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, dalam catatan yang diberikan kepada IQNA dengan dalih pembukaan Darul Quran pusat Risalatullah di Indonesia, menyatakan: “Alquran adalah kitab penciptaan dan petunjuk bagi umat manusia menuju kesucian dan keselamatan. Sebuah kitab yang waktu tidak berubah, dan para penyamun iman tidak pernah berjalan di ranah sucinya. Satu-satunya mahakarya penciptaan dan rumah harta karun penciptaan terbesar yang mengungkapkan keselarasan seluruh ciptaan di dalam dirinya.

Ia menambahkan, Alquran mengajak manusia untuk hidup dengan standar dan nilai-nilai Ilahi. Oleh karena itu, jika kita akrab dengan ayat-ayat Alquran, maka hal itu akan membawa kita keluar dari kegelapan keragu-raguan, kebimbangan dan ambiguitas serta membawa kita pada cahaya keyakinan dan kepastian. Oleh karena itu melatih kekuatan Qurani ibarat mengerahkan barisan depan keimanan untuk melawan kelompok kejahatan.

Di bagian lain catatannya, Neishaburi menyatakan persatuan Islam adalah salah satu ciri Umat Islam dalam Alquran dan itu berarti menekankan dan bersandar pada kesamaan mazhab-mazhab Islam. Persatuan Islam bukan hanya sekedar tatanan keagamaan, namun juga merupakan kebutuhan intelektual yang obyektif dan diinginkan. Di sisi lain, persatuan dan kohesi adalah salah satu faktor keberhasilan umat Islam yang dispesifikasikan oleh Firman Allah, dan salah satu contoh nyata dari hal ini disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 103, di mana Allah telah memperkenalkan berpegang tegung pada tali Allah sebagai faktor kohesi dan persatuan.

Hujjatul Islam wal Muslimin Hosseini Neishaburi mengungkapkan, Umat Islam memiliki kehidupan budaya dan peradaban dengan sejarah Alquran yang cemerlang, dan wahyu Ilahi merupakan sumber utama pemulihan ilmu pengetahuan dan penjelasan nilai-nilai agama dan kemanusiaan yang tinggi, dan penguatan identitas Qurani umat Islam tidak akan terjadi kecuali dengan mengambil pendekatan kehidupan bermasyarakat berdasarkan ajaran-ajaran Alquran.

Perlu diketahui bahwa ini adalah Darul Quran keempat yang didukung dan didirikan dalam kerangka program komprehensif Alquran Risalatullah dan atas prakarsa Pusat Internasional Alquran dan Dakwah Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam. (HRY)

 

4245917

Kunci-kunci: Catatan ، Melatih ، Qurani ، Front Perlawanan
captcha