Menurut Iqna mengutip Kantor Berita Irak (WAA), musabaqoh internasional hafalan dan qiraat Alquran Irak dibuka di Bagdad pada Sabtu pagi, 9 November, dengan dihadiri Perdana Menteri negara itu, Mohammed Shia’ al- Sudani.
Dalam pidatonya pada acara pembukaan musabaqoh ini, Mohammed Shia’ al-Sudani menekankan perlunya mengikuti pedoman Alquran dalam menyebarkan cinta dan menjaga persatuan di Irak dan menyambut para peserta dalam musabaqoh internasional yang diselenggarakan di Baghdad, ibu kotanya, dan memuji peran perintisnya Irak dalam mengabdi pada Alquran dan perkembangan sistem nilainya yang telah membawa kemajuan negara ini.
Dia mengingatkan, kejahatan genosida yang dilakukan di kawasan terhadap rakyat kami di Palestina dan Lebanon terjadi dalam keheningan internasional, jadi kami menyerukan dari forum ini untuk menghentikan perang brutal para penjahat Zionis.
Musabaqoh internasional menghafal dan qiraat Alquran, yang dikenal dengan penghargaan Alquran Irak, diadakan mulai hari Sabtu dengan partisipasi 62 perwakilan dari 31 negara Arab dan Islam, yang diselenggarakan di Bagdad.
Menurut pengumuman direktur Pusat Ilmu Alquran Nasional Irak, pemenang musabaqoh ini akan diberikan hadiah menarik, dan musabaqoh ini akan diadakan dengan slogan (dari Bagdad, simbol peradaban dan Islam, hingga Gaza, simbol perlawanan, dan Lebanon, simbol Jihad; dengan Alquran, kemenangan dan stabilitas).
Dua peserta dari Republik Islam Iran hadir dalam musabaqoh ini, yang diselenggarakan dalam dua bagian: Hafalan dan qiraat. Mehdi Shayegh di bidang qiraat tahkik dan Ali Gholamazad di bidang hafalan seluruh Alquran.
Selain itu, Qasim Raziei dan Moataz Aghaei, dua juri internasional negara Iran, juga berada di grup penjurian musabaqoh.
Ali Gholamazad, hafiz Alquran dan salah satu perwakilan negara Iran dalam musabaqoh Alquran Irak, mengatakan dalam wawancara dengan reporter Iqna: “Juri ternama dari berbagai negara dunia hadir. Salah satu juri ternama yang hadir dalam kelompok juri musabaqoh ini adalah Syekh Ahmad Nuaina dari Mesir, disamping itu juga Syekh Ahmed Isa Al-Masrawi, sosok terkenal Mesir lainnya, hadir. (HRY)