IQNA

Syekh Isa Qassim Kritik Kesinambungan Larangan Salat Jumat di Bahrain

3:48 - November 18, 2024
Berita ID: 3481097
IQNA - Ayatullah Isa Qassim, seorang ulama terkemuka Bahrain, menggambarkan larangan salat Jumat yang terus berlanjut sebagai sebuah perang mingguan bagi Netanyahu dan Zionisme kotor.

Menurut Iqna mengutip Manama Post, Ayatullah Sheikh Isa Qassim, seorang ulama terkemuka Bahrain, mengutuk penghalangan terus-menerus terhadap otoritas keamanan untuk mengadakan salat Jumat terbesar bagi umat Syiah dan menekankan bahwa ini adalah perang mingguan yang penuh kekerasan terhadap masjid Imam Shadiq (as), salat dan ibadah kepada Allah karena Zionisme.

Ayatullah Syekh Isa Qassim mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Tidak ada seminggu berlalu di Bahrain tanpa pasukan pemberontak dari Kementerian Dalam Negeri memblokir penyeberangan menuju lingkungan al-Diraz menjelang hari Jumat dan menghalangi orang-orang untuk mendekati tempat penyelenggaraan salat Jumat di masjid Imam Shadiq (as).”

“Pemblokiran ini untuk mencegah terdengarnya sepatah kata pun tentang dukungan dan bantuan Islam dalam pertempuran Zionis. Mereka yang memulai perang biadab di mana tidak mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum juga tidak diperhatikan. Sebuah perang di mana anak-anak dan orang tua tidak aman dari kehancurannya, dan bangunan-bangunan dihancurkan di atas kepala penduduknya, dan orang-orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka,” imbuhnya.

Syekh Isa Qassim menekankan: “Jika sebagian warga wilayah al-Diraz berhasil mencapai kawasan masjid untuk melaksanakan salat Jumat, mereka akan menghadapi tembakan dan lemparan gas yang menyesakkan. Ini adalah perang mingguan yang kejam, konyol, bodoh dan menjijikkan yang sepenuhnya ditolak dan dikutuk. Sebuah perang yang mengabaikan kebebasan beragama dan memprovokasi perasaan beragama masyarakat.

Perlu diketahui, rezim Bahrain telah melarang salat di masjid Imam Shadiq (as) sejak Jumat, 4 Oktober, menyusul desakan masyarakat untuk memperingati syahid Sayyid Hasan Nasrullah. (HRY)

 

4248577

captcha