IQNA

Dalam Pertemuan Arzani dengan Uskup Agung Melayu, Memperhatikan Spiritualitas dan Keadilan Adalah Salah Satu Topik Bersama dalam Agama Ilahi

10:30 - December 03, 2024
Berita ID: 3481178
IQNA - Merujuk pada hidup berdampingan secara damai antara penganut berbagai agama di Iran, konselor kebudayaan Iran di Malaysia mengatakan, memperhatikan spiritualitas dan keadilan adalah salah satu topik bersama agama ilahi.

Menurut Iqna mengutip Humas Konsulat Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Malaysia, menjelang Tahun Baru dan Kelahiran Isa al-Masih, Habib Reza Arzani, Konselor Kebudayaan Iran di Malaysia, bersama Simon Peter Poh Hoon Seng, Uskup Agung Gereja Katolik negara Malaysia bertemu di negara bagian Sarawak (Kuching).

Dalam pertemuan ini, Habib Reza Arzani, Konselor kebudayaan Iran di Malaysia, mengacu pada hidup berdampingan secara damai antara penganut berbagai agama di Iran, mengatakan: “Setelah Revolusi Islam Iran, Imam Khomeini (qs) menyebut pembentukan ummat wahidah di bawah bendera Islam sebagai pilar terpenting negara, dan berdasarkan model ini, semua agama dan sekte yang berbeda dapat hidup bersama dalam persatuan.”

Menunjukkan bahwa konstitusi Republik Islam Iran menekankan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan agama Ilahi, ia berkata: “Agama Ilahi, termasuk Zoroaster, Yahudi dan Kristen, terwakili di parlemen Iran dan dapat menikmati hak kewarganegaraan seperti warga negara lainnya.

Arzani, mengacu pada serangan brutal rezim Zionis terhadap perempuan dan anak-anak tertindas di Gaza dan Lebanon, mengatakan: “Saat ini, kita membutuhkan perdamaian di dunia, dan dengan kesatuan agama-agama Ilahi, sudah pasti perdamaian dan ketenangan akan terwujud untuk masyarakat dunia.

Ia menganggap perhatian terhadap spiritualitas dan keadilan merupakan salah satu topik bersama dalam agama-agama Ilahi. “Persatuan dan kesatuan berbagai agama akan membawa banyak keberkahan karena tangan Tuhan bersama jamaah (kelompok),” imbuhnya.

Konselor kebudayaan Iran di Malaysia mengatakan: “Dalam dialog antaragama putaran ke-12 di Vatikan, Hujjatul Islam dan Muslim Mohammad Mahdi Imanipour, kepala Organisasi Kebudayaan dan Komunikasi Islam, bertemu dan berbicara dengan Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik di dunia, dimana fokus dialog tersebut adalah pentingnya pendidikan dalam pembinaan agama generasi baru dan penguatan nilai-nilai kemanusiaan bersama.

Lebih lanjut, Simon Peter Poh Hoon Seng, Uskup Agung Gereja Katolik Negara Bagian Sarawak, saat mengungkapkan kebahagiaannya atas pertemuan ini, mengatakan: “Untungnya, umat Islam, Kristen, Budha, dll, hidup bersama dengan damai di negara bagian ini juga.

“Tahun lalu, selama bulan suci Ramadhan, umat Kristen di negara bagian ini berpuasa selama satu hari dan berbuka di gereja dan bersama saudara-saudara Muslim mereka,” ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, sembari mengundang Uskup Agung Gereja-Gereja Katolik di negara bagian Sarawak untuk menghadiri pertemuan dialog antar agama-agama Ilahi di Republik Islam Iran, ia menyarankan untuk mengadakan konferensi gabungan yang terdiri dari perwakilan berbagai maktab teologi mengenai topik kecerdasan buatan di negara bagian Sarawak. (HRY)

 

4251722

captcha