Menurut Iqna, Setareh Asghari lahir pada Januari 1383 HS dan merupakan mahasiswi tahun pertama ilmu kedokteran di Universitas Isfahan. Untuk pertama kalinya pada tahun ini, hafiz Alquran ini mengikuti musabaqoh wakaf Alquran tingkat nasional, dan dalam Festival Alquran dan Itrah Kementerian Kesehatan, ia mampu meraih peringkat pertama di bidang hafalan.
Penghafal Alquran ini mencintai Alquran atas jerih payah ibunya sejak ia masih kecil. Pada usia tiga setengah tahun, karena minatnya mengikuti kelas pengajaran Alquran, ia masuk Institut Alquran, namun karena usianya yang masih belia, ia mengikuti kursus pengajaran kelompok ini, dan kemudian dia menyelesaikan kursus mengaji dan bacaan mudah serta kemudian memasuki tahap menghafal Alquran.
Dia mulai menghafal Alquran pada usia lima tahun dan setelah lima tahun, dia berhasil menghafal semua ayat-ayat ilahi dan menanggung semua kesulitan dalam perjalanannya karena tujuannya adalah untuk menghafal seluruh Alquran. Menurutnya dorongan dari keluarganya menjadi motivasi utama untuk melanjutkan jalan. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghafal dan memantapkan Alquran dan karena itu ia mengalami banyak kesulitan, dan akhirnya, dengan usaha keluarga dan gurunya, ia berhasil mengatasi kesulitan tersebut.
Sejak usia lima tahun dan mulai menghafal Alquran, ia mengikuti lomba-lomba. Salah satu peringkat pertamanya adalah menghafal surah pendek Alquran, dan dia menempati peringkat pertama di negara ini, dan piagam penghargaan telah diberikan kepada penghafal Alquran ini. Setelah itu mengikuti lomba Jamiah Alquran, Pelajar, Sampad dan Kementerian Kesehatan. Ia mendapat juara pertama hafalan seluruh Alquran dalam musabaqoh Alquran tingkat nasional untuk pelajar pada tahun 1401. Pada tahun 1400 berhasil meraih juara pertama Kongres Sampad, dan tahun ini juga meraih juara pertama Festival Alquran dan Itrah Kementerian Kesehatan ke-28. Dalam musabaqoh Alquran Kementerian Energi, ia mendapat juara pertama di bidang hafalan seluruh Alquran dan qiraat tartil.
Penghafal Alquran ini mempunyai piagam hafalan dari Lembaga Jamiah Alquran dan piagam hafalan seluruh Alquran dari haram suci Razavi.
Menurut kontestan ini, musabaqoh wakaf ke-47 ini merupakan musabaqoh terkuat dan terbesar di Tanah Air. Semua kelompok umur bersaing satu sama lain dalam musabaqoh ini. Misalnya, musabaqoh Basij, Kementerian Kesehatan, dan lain-lain diperuntukkan bagi masyarakat luas, namun musabaqoh Alquran tingkat nasional diperuntukkan bagi semua audiens dan mencakup para penghafal dan qari dari semua lapisan masyarakat.
Penghafal Alquran ini mengapresiasi para rivalnya pada musabaqoh nasional periode ini dan membuka jalan untuk memotivasi dan bekerja keras di hadapannya agar dapat berusaha lebih keras dan meningkatkan taraf hafalannya di tahun berikutnya.
Selain itu, peserta musabaqoh Alquran nasional ke-47 ini juga menyebutkan tujuannya mengikuti bidang Alquran untuk mengamalkan kalam wahyu Ilahi, yang terealisasi dengan pertolongan Allah, dan tujuan mengikuti musabaqoh ini adalah untuk mencapai hal ini. (HRY)