Alireza Khodabakhsh, Hafiz tunanetra dari kota Sabzvar, provinsi Khorasan Razavi, peserta bidang hafalan seluruh tahap akhir musabaqoh Alquran nasional ke-47, dalam wawancara dengan IQNA dari Azerbaijan Timur, menyebut menjadi penyebar Alquran sebagai tujuan terbesarnya dalam bidang ini dan berkata, untuk pertama kalinya saya mengikuti musabaqoh ini dan saya berharap dapat menjadi penyebar firman Tuhan khususnya di bidang hafalan Alquran.
Ia mengatakan bahwa dirinya menghafal Alquran melalui dua metode yaitu mendengarkan dan menggunakan Alquran Braille. “Saya mulai membaca Alquran di bangku SMA, namun pada tahun 1396 HS, atas karunia Allah, saya menghafal seluruh Alquran dalam satu tahun,” ujarnya.
Menurut Khudabakhsh pengaruh pertama dan terpenting Alquran dalam kehidupan pribadinya adalah kedamaian dan kepercayaan diri. “Saya memasuki bidang Alquran melalui dorongan dari keluarga saya dan salah satu kerabat saya, dan ini membuat saya sukses di semua bidang kehidupan saya, termasuk studi dan ujian masuk,” imbuhnya.
Ia menegaskan bahwa dirinya telah menggunakan file audio Ustad al-Minshawi untuk Alquran. Hafiz tunanetra ini mengatakan: “Dalam kelanjutan menghafal Alquran, dengan bantuan guru dan teman-teman Alquran, saya mulai mempelajari berbagai perangkat seperti Nahavand dan Segah.”
Khudabakhsh menganggap banyak pengaruh Alquran dan berkahnya dalam hidupnya dan berkata: “Menciptakan spiritualitas dalam hidup, mendapatkan keridhaan Allah swt dan keridhaan para Imam (as) adalah pahala tertinggi yang saya terima dari menghafal Alquran.”
Perlu diketahui, babak final musabaqoh Alquran nasional ke-47 Organisasi Wakaf dan Amal di bagian laki-laki diadakan pada tanggal 9 hingga 19 Desember di bagian fonetik di suara, dan kehadiran di aula musabaqoh gratis untuk umum. (HRY)