IQNA

Milad al-Kautsar:

Sekilas tentang Hubungan antara Surah Al-Kautsar dan Sayyidah Fatimah az-Zahra (as)

6:07 - December 23, 2024
Berita ID: 3481285
IQNA - Dalam surah ini, Allah swt mewahyukan Rasulullah (saw) dengan memberinya "al-Kautsar" untuk menghiburnya dan memberitahukannya bahwa orang yang menyakitinya dengan lidahnya adalah orang yang mandul.

Nabi Muhammad saw menikah dengan Sayyidah Khadijah (as) ketika ia berumur tiga puluh tahun, dan buah dari pernikahan ini adalah banyak anak. Salah satu dari anak-anak ini adalah Sayyidah Fatimah az-Zahra (as), dimana kelahiran beliau terjadi pada tahun kelima bi’tsah.

Pada hari-hari dan masa-masa ini, yaitu tahun keempat dan kelima dakwah Nabi, ketika ajakan Nabi Islam saw, diumumkan secara terang-terangan dan perlawanan kaum Quraisy terhadap beliau semakin intensif, dan setelah itu putra Nabi (saw) yang bernama Qasim dan Abdullah meninggal dunia, para musuh Allah sangat gembira dan mengatakan bahwa beliau tidak mempunyai keturunan lagi. Sebagaimana Ash bin Wail Sahmi, yang merupakan salah satu pencemooh Rasulullah dan menggunakan setiap kesempatan untuk mendinginkan hatinya dan menganiaya umat Islam, menggunakan kematian putra Nabi Muhammad (saw) sebagai alasan untuk memanggilnya "Abtar/ Mandul". Orang-orang Arab tidak menaruh perhatian pada anak perempuan dan tidak menganggap anak-anak mereka sebagai bagian dari generasi mereka. Ejekan dan bualan Ash bin Wail ini segera dipublikasikan dan selain menyinggung Nabi saw, juga meninggalkan dampak buruk dalam spirit umat Islam.

Pada saat ini, Alquran muncul sebagai penghibur bagi Nabi Islam tercinta dan melawan propaganda jahat kaum Quraisy, dan surah Al-Kautsar diturunkan untuk tujuan ini. Dalam surah ini, Allah swt mewahyukan Rasulullah (saw) dengan memberinya "al-Kautsar" untuk menghiburnya dan memberitahukannya bahwa orang yang menyakitinya dengan lidahnya adalah orang yang mandul.

«إِنَّا أَعْطَیْنَاکَ الْکَوْثَرَ»

«فَصَلِّ لِرَبِّکَ وَانْحَرْ»

«إِنَّ شَانِئَکَ هُوَ الْأَبْتَرُ»

Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak”.

Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!”

Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah).”

Fakhrur Razi, mufasir besar Alquran, menulis dalam penjelasan surah ini: "Makna surah ini adalah bahwa Allah memberikan kepada Nabi suatu generasi yang tetap ada sepanjang masa. Lihatlah betapa banyak keluarganya yang terbunuh, sedangkan dunia dipenuhi oleh keturunan Rasulullah dan tidak ada seorang pun dari keluarga Bani Umayyah yang mampu menandinginya dalam hal ini, dan perhatikan juga bagaimana dari generasi Nabi muncul para ulama besar seperti al-Baqir, as-Shadiq, al-Kadzim, ar-Ridha, dan Nafs Zakiyyah.

Anak yang diteruskan oleh keturunan Rasulullah (saw) adalah Fatimah Zahra (sa). Setelah menikah dengan Ali bin Abi Thalib (as), putri tersayang ini mempunyai anak seperti al-Hasan dan al-Husein (as), yang merupakan pemimpin para pemuda surga. Namun putri mulia Rasulullah (saw) ini berumur pendek dan beliau menyusul ayahadanya pada tahun ke 11 Hijrah, tiga atau enam bulan setelah wafatnya Nabi Muhammad saw. (HRY)

 

3491142

captcha