IQNA

Sayyed Houthi: Yaman akan Lanjutkan Operasi jika Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza

13:25 - January 27, 2025
Berita ID: 3481481
IQNA - Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman memperingatkan bahwa jika Israel melanggar perjanjian gencatan senjata Gaza dan memulai kembali perang brutalnya di daerah kantong yang dikepung itu, para pejuang Yaman akan melanjutkan operasi mereka terhadap target-target Israel.

Menurut IQNA, Sayyed Abdul-Malik al-Houthi menyampaikan peringatan itu dalam pidato yang disiarkan televisi dari ibu kota Yaman, Sana’a, pada hari Minggu, di tengah pelanggaran rezim Israel terhadap gencatan senjata Gaza dan serangan militer skala besarnya di kota Jenin, Tepi Barat yang diduduki.

“Kami memantau dan menindaklanjuti pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Gaza dan perkembangan di Jenin dan Tepi Barat,” kata Houthi.

“Jika rezim Zionis memulai kembali perang, kami juga akan melanjutkan operasi kami,” tambahnya.

Houthi melanjutkan dengan mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Israel merupakan bahaya bagi negara-negara di dunia, mendesak “kesadaran, tanggung jawab, dan tindakan” dalam menghadapi proyek-proyek musuh.

Ia lebih lanjut mencatat bahwa proyek Zionis itu “berbahaya dan merusak” bagi dunia Muslim, menyerukan persatuan untuk menggagalkan rencana yang dirancang oleh rezim Israel dan Amerika Serikat.

“Kami akan melawan kejahatan Amerika dan proyek Yahudi Zionis. Amerika adalah penyebab kejahatan, perang, dan perbudakan bangsa-bangsa.” Houthi berkata, menekankan bahwa “Orang-orang Arab dan Muslim harus tahu bahwa mengikuti Amerika dan rezim Zionis hanya akan membuat mereka tetap menjadi budak mereka.”

Pernyataan Houthi ini muncul beberapa jam setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas mengkritik Israel karena menunda pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata Gaza setelah pasukan rezim itu membunuh dan melukai warga Palestina yang mencoba kembali ke utara.

Gencatan senjata pada 19 Januari menandai momen penting bagi Gaza, mengakhiri 15 bulan kehancuran yang telah meninggalkan wilayah itu dalam reruntuhan.

Gerakan Ansarullah telah menggambarkan pelaksanaan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas sebagai buah dari ketahanan dalam menghadapi perang genosida dan kebrutalan oleh militer Israel. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

captcha