Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan di Kairo, para menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, dan Liga Arab menyampaikan sikap yang bersatu terhadap presiden AS tersebut.
Mereka memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan mengancam stabilitas regional, berisiko menyebarkan konflik, dan merusak prospek perdamaian dan koeksistensi di antara rakyatnya.
“Kami menegaskan penolakan kami terhadap [setiap upaya] untuk mengkompromikan hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut, baik melalui kegiatan permukiman, atau penggusuran atau pencaplokan tanah atau melalui pengosongan tanah dari pemiliknya…dalam bentuk apa pun atau dalam keadaan atau pembenaran apa pun,” bunyi pernyataan tersebut.
Para diplomat tinggi Iitu menekankan bahwa mereka berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh di kawasan.
Trump mengatakan minggu lalu bahwa ia telah berbicara dengan raja Yordania tentang kemungkinan membangun perumahan dan memindahkan lebih dari 1 juta warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga.
Presiden AS tersebut menambahkan bahwa ia ingin Yordania dan Mesir, yang berbatasan dengan daerah kantong yang babak belur itu, untuk menampung warga Palestina yang mengungsi akibat perang genosida rezim Israel selama 15 bulan.
Namun, para kritikus mengatakan bahwa saran Trump sama saja dengan pembersihan etnis.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Rabu menentang gagasan bahwa negaranya akan memfasilitasi pemindahan warga Gaza dan mengatakan warga Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com