Menurut Iqna mengutip Arabi 21, menanggapi reaksi kelompok dan pejabat Palestina terhadap pernyataan berulang Presiden AS Donald Trump tentang keterlantaran penduduk Gaza, juru bicara Hamas Dr Abdul Latif al-Qanua mengumumkan pembicaraan orang Amerika tentang pengusiran rakyat Palestina dari Jalur Gaza, yang paling baru adalah pernyataan berbahaya Trump terhadap negara kita, bagian dari upaya putus asa untuk menghancurkan tujuan mulia Palestina.
“Rakyat Palestina, yang telah melawan mesin militer terkuat dan tentara paling kriminal selama 15 bulan serta menggagalkan semua konspirasi pengusiran, tetap berkomitmen pada tanah mereka dan tidak akan menerima rencana apa pun untuk menggusur mereka dengan cara apa pun,” ujar Dr Abdul Latif al-Qanua.
Ia menambahkan: "Kami menyerukan kepada negara-negara di dunia dan masyarakat internasional untuk menolak dan mengutuk pernyataan Trump tentang pengusiran rakyat Palestina dan mendukung hak-hak sah rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan dan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri."
Hazem Qassem, juru bicara gerakan Hamas Palestina, juga menanggapi pernyataan berulang Presiden AS Donald Trump bahwa "tidak ada pilihan bagi penduduk Gaza selain meninggalkannya," dan mengumumkan: “Kami mengutuk keras pernyataan Trump tentang pengusiran rakyat Palestina dari Gaza”.
“Pernyataan Presiden AS bersifat rasis dan mencerminkan kurangnya standar moral dan kemanusiaan. Alih-alih diadili atas kejahatan genosida terhadap rakyat Gaza, musuh Zionis kini menerima penghargaan dari Amerika,” imbuhnya.
Seorang juru bicara gerakan Hamas mengatakan: “Proses pembangunan kembali Jalur Gaza dapat dilakukan tanpa menggusur penduduknya. Tidak seperti yang diinginkan kaum Zionis sayap kanan”.
Pemimpin Hamas mengingatkan bahwa bangsa Palestina dan kekuatan-kekuatannya yang masih hidup, dengan dukungan negara-negara Arab dan Islam serta masyarakat bebas di dunia, akan menggagalkan semua rencana pemindahan dan migrasi paksa. (HRY)