Menurut Iqna mengutip Emirates Today, Dewan Fatwa UEA mengumumkan bahwa mereka adalah negara pertama di dunia yang menggunakan pesawat tak berawak untuk melihat hilal Ramadan.
Menurut Dewan Fatwa UEA, drone ini dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan.
Dewan menekankan bahwa survei ini dilakukan sebagai tambahan atas pengamatan dengan mata telanjang, dan bahwa observatorium astronomi di seluruh negeri menggunakan perangkat dan peralatan tercanggih juga terbaik untuk memastikan keakuratan pengamatan hilal, dan bahwa mereka meninjau hasil dan data ilmiah yang diverifikasi dalam operasi pengamatan hilal dalam koordinasi dengan lembaga pengamatan khusus dan kerja sama dengan Pusat Nasional.
Pusat Astronomi Internasional di Emirat telah memprediksikan bahwa Ramadan kemungkinan akan dimulai pada hari Sabtu, 1 Maret.
Kerajaan Arab Saudi mengumumkan bahwa hilal Ramadan terlihat di Observatorium Sudir dan Observatorium Tamir pada Jumat petang, dan Sabtu, 1 Maret, menjadi hari pertama bulan suci Ramadan di Kerajaan tersebut.
Sejumlah negara Arab dan Islam, termasuk Mesir, Qatar, UEA, Bahrain, Kuwait, Oman, Lebanon, Maroko, Palestina, Tunisia, Mauritania, Indonesia, dan Malaysia, juga mendeklarasikan Sabtu sebagai hari pertama bulan suci Ramadan. Menurut laporan, kemungkinan sejumlah negara Arab dan Islam lainnya, termasuk Iran, akan merayakan hari pertama bulan suci Ramadan pada Minggu, 2 Maret.
Organisasi Sumber Daya Manusia Federal pemerintah UEA sebelumnya telah mengumumkan jam kerja resmi bagi pegawai sektor pemerintah selama Ramadan. Oleh karena itu, jam kantor selama bulan Ramadan adalah pukul 09.00 hingga pukul 14.30. Bagi pegawai sektor swasta, jam kerja harian juga akan dikurangi dua jam selama bulan suci. (HRY)