Pameran Alquran Internasional ke-32 akan diadakan dari tanggal 5 hingga 16 Maret di Musalla Teheran, "Alquran; Jalan Kehidupan" telah dipilih dan disetujui sebagai slogan untuk edisi pameran ini.
Bagian internasional dari pameran tersebut juga akan diselenggarakan bersamaan dengan pembukaan pameran di Musalla dan akan berlangsung selama seminggu. Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Mustafa Hosseini Neishaburi, kepala Pusat Internasional untuk Alquran dan Penyebaran Organisasi Komunikasi dan Budaya Islam, adalah direktur bagian internasional dari Pameran Alquran Internasional ke-32. Dalam sebuah wawancara dengan IQNA, ia menjelaskan jumlah negara yang berpartisipasi, kegiatan khusus, dan rincian program untuk bagian pameran ini.
Direktur bagian internasional Pameran Alquran Internasional ke-32 pertama-tama mengatakan tentang waktu mulai dan berakhirnya bagian pameran ini. “Pembukaan bagian internasional juga akan berlangsung bersamaan dengan pembukaan bagian domestik, artinya bagian internasional juga akan diselenggarakan sejak hari pertama pameran. Tahun ini, karena keterbatasan tempat di Musalla, kami tidak dapat mengundang lebih dari 15 negara ke acara ini,” ucapnya.
Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Mustafa Hosseini Neishaburi menambahkan: “Kami telah berupaya mengundang negara-negara yang mampu di bidang seni Alquran dan pemikiran Alquran. Bagian penting dari pekerjaan ini telah dilakukan, dan saat ini kami tengah mengidentifikasi kapasitas dan mengundang sejumlah negara. Langkah-langkah sedang diambil untuk menyambut tamu di bagian internasional pameran, dan tamu asing dijadwalkan untuk mempersembahkan karya-karya Alquran di bidang percetakan, penerbitan, seni, dan teknologi”.
“Bagian pameran internasional akan dibuka selama satu minggu, berdasarkan pertimbangan dan persyaratannya. Jadi, bagian ini akan memulai kegiatannya pada tanggal 5 Maret dan akan berakhir setelah seminggu,” jelasnya.
Direktur Departemen Internasional Pameran Alquran Internasional ke-32 melanjutkan: “Pada periode ini, kami telah berupaya memperhatikan keragaman dan kekayaan karya-karya tersebut. Oleh karena itu, kami telah menerima spesifikasi dan gambar karya-karya tersebut, dan tim ahli telah mengkaji dan mengevaluasi karya-karya tersebut dari antara banyak karya yang diperkenalkan oleh kedutaan besar Iran dan konsultan budaya di luar negeri. Para ahli kami telah memilih sejumlah karya ini dari antara karya-karya yang diperkenalkan, yang merupakan karya para seniman, pemilik karya-karya tersebut, dan lembaga-lembaga serta kapasitas Alquran di luar negeri”.
Hujjatul Islam wal Muslimin Seyyed Mustafa Hosseini Neishaburi juga mengatakan: “Di bagian internasional pameran, kami telah memperhatikan keberagaman. Kami akan memiliki bagian galeri yang di dalamnya akan ditampilkan bidang-bidang seni yang terkait dengan Alquran, mulai dari desain khusus, kaligrafi, dan lukisan. Selain galeri, memperkenalkan kapasitas dan kegiatan lembaga-lembaga Alquran di luar negeri juga menjadi agenda. Oleh karena itu, pertemuan-pertemuan khusus akan diadakan sehingga lembaga-lembaga dalam dan luar negeri dapat saling mengenal lebih jauh dan, jika perlu, langkah-langkah dapat diambil untuk membangun komunikasi, pemahaman, dan sinergi dalam konteks pameran.”
“Tugas khusus yang akan kami emban tahun ini adalah memiliki narasi yang baik tentang semua kapasitas pameran di luar negeri, serta memperkenalkan mereka yang telah terhidayahi oleh Alquran, hubungan mereka dengan Alquran, terjemahan Alquran, dan ayat-ayat Firman Wahyu. Kami juga akan mengungkap terjemahan Alquran dalam berbagai bahasa dan karya-karya Alquran yang unggul di ranah internasional selama periode pameran ini,” tegasnya.
Direktur bagian internasional Pameran Alquran Internasional ke-32 menyatakan tugas khusus lainnya adalah membangun kontak langsung antara kapasitas dalam dan luar negeri dan mempraktikkan bentuk diplomasi Alquran dalam praktik di bagian internasional pameran.
Ia berkata: “Tahun ini, kita akan menyelenggarakan pertemuan Alquran ketiga di bagian pameran internasional, dan di dalamnya, akan dibahas tujuan pembentukan majelis (parlemen) Alquran dunia Islam, yang diusulkan oleh Iran, sehingga melalui diskusi dan pertimbangan proposal tersebut, kita dapat mencapai konsensus dan konvergensi tentang Alquran”.
Hujjatul Islam wal Muslimin Neishaburi menambahkan: “Kami secara khusus telah menempatkan pengenalan dan penjelasan pemikiran Alquran dua Imam Revolusi, Imam Khomeini (qs) dan Ayatullah Khamenei dalam agenda bagian internasional pameran, dan kami akan meneruskannya, dan kami akan memperkenalkan kepribadian Qurani Imam (qs) dan kepemimpinannya kepada dunia, khususnya dunia Islam, lebih dari sebelumnya. Karena ide-ide yang menciptakan dan menopang revolusi tersebut adalah ide-ide Imam dan pimpinan, yang berasal dari ajaran Alquran.”
“Tahun ini juga, di bagian internasional, kita akan memberikan perhatian khusus untuk menjelaskan logika perlawanan menurut Alquran, dan selama ini, dengan berbagai cara dan melalui berbagai pertemuan internasional, kita akan menjelaskan berbagai dimensi logika perlawanan menurut Alquran. Yang sangat dibutuhkan saat ini adalah diskusi ilmiah dan khusus yang serius harus dibentuk mengenai subjek perlawanan dari perspektif Alquran, yang akan kita lakukan tahun ini di bagian internasional pameran Alquran,” pungkasnya. (HRY)