IQNA

Ayatullah Khamenei: Iran Pasti Menolak Desakan Negosiasi dari Negara Penindas

7:44 - March 09, 2025
Berita ID: 3481717
Pemimpin Revolusi Islam, Ayatullah Sayyed Ali Khamenei, menegaskan bahwa upaya keras beberapa kekuatan besar untuk bernegosiasi dengan Iran bukan bertujuan menyelesaikan masalah, melainkan untuk memaksakan kepentingan mereka sendiri.

Dalam pertemuan dengan para kepala tiga cabang pemerintahan serta sejumlah pejabat Iran di Teheran pada Sabtu (09/03), Ayatollah Khamenei menekankan bahwa Republik Islam Iran tidak akan menerima tuntutan yang ingin dipaksakan oleh negara-negara tersebut.

“Desakan beberapa pemerintah arogan untuk bernegosiasi bukan bertujuan menyelesaikan masalah, melainkan untuk menegaskan dan memaksakan harapan mereka sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ayatollah Khamenei mengungkapkan bahwa negara-negara tersebut tidak hanya berusaha bernegosiasi mengenai isu nuklir, tetapi juga ingin menjadikan negosiasi sebagai jalan untuk menciptakan tuntutan baru terhadap Iran, termasuk dalam hal kemampuan pertahanan dan pengaruh internasionalnya. Iran, menurutnya, pasti akan menolak tuntutan semacam itu.

Menurutnya, isu negosiasi ini juga dimanfaatkan untuk memengaruhi opini publik dengan tujuan menekan Iran agar terlihat menolak perundingan, meskipun negara-negara Barat mengklaim siap berdialog.

Kritik terhadap Eropa

Dalam kesempatan itu, Ayatollah Khamenei juga mengkritik negara-negara Eropa yang menurutnya melontarkan tuduhan tidak berdasar terhadap Iran.

“Kalian mengatakan bahwa Iran tidak memenuhi komitmen nuklirnya. Baiklah, apakah kalian telah memenuhi komitmen kalian sendiri? Sejak awal, kalian justru tidak menepati janji,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa setelah Amerika Serikat keluar dari perjanjian nuklir 2015 (JCPOA), negara-negara Eropa berjanji untuk mengompensasi dampaknya, namun mereka gagal menepati janji tersebut.

Perbedaan Prinsip dengan Peradaban Barat

Ayatollah Khamenei juga menegaskan bahwa prinsip-prinsip peradaban Barat bertentangan dengan prinsip Islam, sehingga Iran tidak dapat mengikutinya.

“Kita bisa dan harus memanfaatkan segala sesuatu yang bermanfaat dari mana pun di dunia, tetapi kita tidak bisa bergantung pada prinsip-prinsip peradaban Barat,” ujarnya.

Ia menilai bahwa tindakan negara-negara Barat, seperti kolonialisme, eksploitasi sumber daya negara lain, pembantaian massal, klaim palsu tentang hak asasi manusia dan hak perempuan, serta standar ganda dalam berbagai isu, telah mempermalukan peradaban Barat.

Ayatollah Khamenei juga menyebut bahwa kebebasan penyebaran informasi yang diklaim oleh Barat tidak lebih dari kebohongan belaka.

Reformasi Ekonomi dan Kesatuan Pemerintah

Di bidang ekonomi, Ayatollah Khamenei menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi Iran dan menekankan pentingnya reformasi dalam kebijakan moneter serta penguatan nilai mata uang nasional.

Ia juga menyerukan agar seluruh pejabat Iran memperkuat kesatuan dan kerja sama guna mengatasi tantangan yang ada.

“Tiga cabang pemerintahan dan Angkatan Bersenjata harus meningkatkan kerja sama dan kohesi untuk menyelesaikan masalah-masalah negara,” pungkasnya. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

captcha