Ramadan Sharif, Kepala Markas Pusat Peringatan Intifada dan Hari Quds Internasional, menyampaikan belasungkawa atas syahadah Imam Ali (as) dan mendoakan agar doa orang-orang yang berpuasa dan orang-orang yang menghidupkan malam al-Qadar diterima. Ia menekankan pentingnya Hari Quds Internasional 1404 HS dan berkata: “Hari ini merupakan inisiatif ajaib dari almarhum Imam (qs). Kehadiran rakyat Iran tercinta di lapangan selama Hari Quds pada tahun-tahun sebelumnya selalu menunjukkan penekanan mereka dalam mendukung rakyat Palestina dan menyatakan kebencian dan bara’ah mereka terhadap rezim Zionis di kancah global.
Mengacu pada capaian bermakna Hari Quds Internasional, ia melanjutkan: “Ditetapkannya hari Jumat terakhir di bulan Ramadan sebagai Hari Quds dan banyaknya masyarakat yang hadir dalam pawai pada hari tersebut, tidak memungkinkan terwujudnya strategi rezim Zionis yang melupakan masalah Palestina dan menduduki tanah suci ini.”
Sharif menyatakan: “Setiap tahun, menjelang Hari Quds Internasional, isu pendudukan tanah ini di satu sisi dan isu perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan tanah mereka di sisi lain selalu dibahas.”
Kepala Markas Pusat Peringatan Intifada dan Hari Quds Internasional melanjutkan: “Generasi baru telah mengenal pendudukan tanah Palestina dan bagaimana rakyat Palestina berjuang melawan Zionis. Dari perspektif ini, penyelenggaraan pawai Hari Quds Internasional telah memberikan kesempatan baik bagi gerakan perlawanan dan generasi baru Palestina.”
“Saat ini, strategi perlawanan untuk mencapai pembebasan tanah Palestina ada dalam agenda rakyat Palestina. Bila kita menilik persoalan Palestina beberapa tahun terakhir, persoalan perlawanan dan jihad demi pembebasan tanah Palestina selalu menjadi prioritas yang tak terbantahkan,” ujarnya.
Sambil mengisyaratkan bahwa rakyat Palestina mulai bertempur dengan batu untuk membebaskan tanah mereka, ia melanjutkan: “Bangsa ini telah menunjukkan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Badai Al-Aqsa, bahwa mereka telah menjadi kuat, dan perolehan peralatan baru, bersama dengan semangat perlawanan dan pilihan untuk berjuang alih-alih perdamaian dan kompromi, telah menjadi pencapaian besar bagi Front Perlawanan dan rakyat Palestina yang terkasih”.
Kepala Markas Pusat Peringatan Intifada dan Hari Quds Internasional menyatakan: “Hari Quds Internasional selalu menciptakan kesempatan baru untuk mendeklarasikan dukungan publik terhadap proses pembebasan tanah Palestina. Sesungguhnya, Badai Al-Aqsa memberikan kesempatan yang sangat berharga bagi opini publik dunia untuk mendukung rakyat Palestina.”
“Hari Quds Internasional tahun ini, yang jatuh pada tanggal 27 bulan suci Ramadan, merupakan kesempatan yang tepat bagi rakyat Iran untuk hadir di lapangan dalam jumlah besar, dengan membawa pesan. Hari ini berisi pesan Front Perlawanan dan penuntut kemerdekaan di seluruh dunia dalam mendukung rakyat Palestina dan Gaza yang tertindas. Pesan yang bermakna bagi rezim Zionis dan para pendukungnya untuk menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Palestina dan mengizinkan rakyat Palestina kembali ke tanah air mereka dan hidup dalam damai dan harmoni,” ucapnya.
Kepala Markas Pusat Peringatan Intifada dan Hari Quds Internasional menekankan berakhirnya 70 tahun penindasan dan pendudukan Israel. “Rezim Zionis harus mengakhiri penindasan ini dan para pendukung mereka harus berhenti mendukung rezim brutal ini dan mengizinkan rakyat Palestina untuk hidup di tanah air mereka. Saya berharap seluruh masyarakat dunia akan menyaksikan datangnya hari saat Al-Quds, kiblat pertama umat Islam, dibebaskan dan rakyat Palestina, beserta para penganut berbagai agama samawi di negeri ini, akan kembali hidup berdampingan secara damai dan aman,” tegasnya. (HRY)