Ia juga membahas perkembangan penting di sejumlah wilayah Arab, termasuk Tepi Barat, Lebanon, Suriah, dan Mesir.
Sayyid Al-Houthi memuji keteguhan luar biasa para pejuang Palestina, khususnya Brigade Al-Qassam, yang menurutnya dalam sepekan terakhir telah melaksanakan serangkaian operasi militer yang mengejutkan pihak Israel dan mengguncang strategi Kepala Staf militernya.
Ia menjelaskan bahwa serangan-serangan tersebut terjadi di garis pertempuran paling depan, yang berarti bahwa kerugian Israel akan meningkat tajam bila mereka berani memasuki kawasan pemukiman. Menurut beliau, keraguan Israel dalam melanjutkan ofensifnya di Gaza adalah buah dari keberanian dan daya tahan faksi-faksi perlawanan, termasuk Al-Qassam, Brigade Al-Quds, dan kelompok-kelompok lainnya.
Pelanggaran Israel di Tepi Barat dan Yerusalem
Sayyid Al-Houthi juga menyuarakan kekhawatirannya atas eskalasi kekerasan Israel di Tepi Barat, di mana rakyat Palestina terus mengalami penculikan, pembunuhan, penggusuran, dan penghancuran.
Di Yerusalem, pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa terus berlanjut melalui penyerbuan rutin yang disertai tindakan provokatif oleh kelompok-kelompok Zionis, seperti tarian, nyanyian, dan seruan penghinaan di dalam kawasan suci tersebut.
Ia secara khusus memperingatkan tentang proyek lift di Tembok Al-Buraq, yang menurutnya merupakan bagian dari rencana bertahap Israel untuk meng-Yahudi-kan Yerusalem dan menguasai Masjid Al-Aqsa sepenuhnya.
Israel Tambah Pos Militer di Lebanon, Yaman Tegaskan Dukungan pada Hizbullah
Berbicara tentang situasi di Lebanon, Sayyid Al-Houthi menyampaikan bahwa Israel masih terus melakukan serangan dalam berbagai bentuk, termasuk pembunuhan, perusakan, dan bahkan pembangunan pos militer baru di wilayah Lebanon — yang disebutnya sebagai pelanggaran besar terhadap perjanjian internasional dan tindakan penjajahan terang-terangan.
Ia mengkritik kelemahan sikap resmi pemerintah Lebanon, dan menyatakan bahwa satu-satunya jaminan kekuatan Lebanon adalah dukungan penuh terhadap gerakan perlawanan. Ia memuji Hizbullah dan Sekretaris Jenderalnya, serta menegaskan bahwa Yaman berdiri di sisi Hizbullah dalam menghadapi setiap eskalasi agresi Israel.
Pelanggaran di Suriah dan Ancaman terhadap Mesir
Dalam konteks Suriah, Sayyid Al-Houthi menyebut bahwa Israel terus melakukan penyerbuan, penangkapan, pembangunan pos militer, penyitaan lahan pertanian, dan bahkan pengusiran terhadap penggembala — semua ini, menurutnya, adalah bukti upaya Israel untuk merusak keamanan dan stabilitas Suriah.
Ia juga menyampaikan peringatan terhadap langkah yang diumumkan Presiden AS Donald Trump mengenai niat Amerika Serikat untuk menguasai Terusan Suez, dan menyebutnya sebagai bukti bahwa ambisi AS dan Israel tidak akan menyisakan satu pun negara di kawasan.(HRY)
Sumber: arrahmahnews.com