IQNA

Paus Baru dan Kesenjangan Mendalam Vatikan dengan Jerman

10:26 - May 03, 2025
Berita ID: 3482002
IQNA - Di mata banyak orang di Jerman, Vatikan memarginalkan dirinya sendiri dengan sengaja mengabaikan perkembangan sosial Eropa. Gereja, yang pernah menjadi pusat kebudayaan Jerman, kini telah menjadi sebuah institusi asing, tak berciri, dan makin jarang berperan dalam kehidupan masyarakat.

Abed Akbari, seorang pakar hubungan internasional, menulis dalam sebuah artikel berjudul "Paus Baru dan Kesenjangan Mendalam Vatikan dengan Jerman" untuk kantor berita Iqna: Dengan meninggalnya Paus Fransiskus dan dimulainya proses pemilihan pemimpin baru Gereja Katolik, Eropa telah memasuki fase yang menegangkan. Jerman, sebagai salah satu negara bekas Katolik terpenting di Eropa, mengikuti proses ini dengan pandangan dingin dan kritis. Pemilihan paus baru, alih-alih menjadi kesempatan untuk memulihkan hubungan yang melemah, telah memperdalam keretakan yang telah terbentuk antara Vatikan dan masyarakat Jerman selama bertahun-tahun.

Di Jerman, gerakan seperti Jalan Sinodal menunjukkan bahwa tuntutan masyarakat Katolik Jerman sangat jauh dari posisi tradisional Vatikan: Tuntutan seperti penahbisan wanita menjadi imam, dan reformasi mendasar pada beberapa ajaran perilaku Gereja. Pemilihan seorang Paus yang tidak menunjukkan tanda-tanda menerima perubahan ini dipandang oleh elit Jerman hanya sebagai tanda keras kepala Vatikan dalam menghadapi gelombang modernitas yang tak terelakkan.

Reaksi di kalangan akademisi dan media Jerman mengungkapkan realitas yang tidak dapat lagi disangkal; Gereja Katolik di negara ini kehilangan benteng terakhir legitimasinya. Tren kepergian massal gereja (Kirchenaustritt), yang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, akan mendapatkan momentum lebih lanjut dengan pilihan konservatif ini.

Saat ini tidak ada lagi diskusi tentang reformasi; perdebatannya adalah mengenai kemungkinan keberlangsungan keberadaan gereja di negara yang telah menganut sekularisme bukan sebagai ancaman, tetapi sebagai bagian dari identitas modernnya. Bagi masyarakat Jerman, terpilihnya Paus baru bukanlah awal dari sebuah dialog, melainkan penegasan berakhirnya dialog tersebut.

پاپ جدید و تعمیق شکاف واتیکان با آلمان

Di mata banyak orang di Jerman, Vatikan memarginalkan dirinya sendiri dengan sengaja mengabaikan perkembangan sosial di Eropa. Gereja, yang pernah menjadi pusat kebudayaan Jerman, kini telah menjadi sebuah institusi asing yang tak berciri dan semakin berkurang perannya dalam kehidupan masyarakat.

Dalam situasi ini, pemilihan paus baru, alih-alih membangun jembatan antara tradisi dan masa depan, pada dasarnya telah membangun tembok yang lebih tinggi antara Vatikan dan Jerman, yang tidak lagi melihat perlunya gereja untuk melindungi kebebasan individu, keadilan gender, dan hak asasi manusia.

Catatan kaki: Jalan Sinodal adalah gerakan reformasi di Gereja Katolik Jerman yang dimulai pada tahun 2019. Gerakan ini berupaya mereformasi struktur dan ajaran gereja, khususnya di bidang hak-hak perempuan dan partisipasi kaum awam. Tujuannya adalah untuk menanggapi krisis legitimasi gereja di Jerman dan menyelaraskan dengan perkembangan sosial terkini. (HRY)

 

4279455

Kunci-kunci: paus ، baru ، vatikan ، jerman
captcha