IQNA

Gaza dalam Kepungan: Sistem Kesehatan Kolaps, Ratusan Tewas Akibat Serangan Israel

9:36 - May 08, 2025
Berita ID: 3482029
IQNA - Direktur Kompleks Medis Al-Shifa di Kota Gaza, Dr. Muhammad Abu Salmiya, menyatakan bahwa para dokter di rumah sakit terpaksa memilih antara pasien dan korban luka karena keterbatasan yang sangat parah.

Dalam pernyataannya kepada Al Jazeera pada Rabu malam, Abu Salmiya mengungkapkan bahwa kemampuan sistem medis di Jalur Gaza kini nyaris nol, dan menambahkan bahwa rumah sakit tidak lagi sanggup menampung skala pembantaian yang terjadi.

Ia memperingatkan bahwa tanpa pasokan bahan bakar, rumah sakit akan menutup pintunya dalam beberapa hari ke depan.

“Orang-orang meninggal tepat di depan mata kami karena kami tak mampu memberikan perawatan. Kami harus memilah di antara para pasien, sementara kami menyaksikan korban luka dan sakit meninggal satu demi satu,” ucapnya pilu.

Dokter Lintas Batas: “Situasi Lebih dari Sekadar Bencana”

Wakil Koordinator Médecins Sans Frontières (MSF) di Gaza juga menyampaikan keprihatinan mendalam. Ia menyebut bahwa kondisi di Gaza saat ini “lebih dari sekadar bencana kemanusiaan”.

Ia menekankan bahwa tim medis menghadapi kesulitan besar untuk berpindah tempat, yang secara langsung mengganggu pelaksanaan program-program bantuan.

Ia menegaskan urgensi pembukaan jalur perlintasan dan masuknya pasokan medis demi keberlangsungan layanan kesehatan di wilayah tersebut.

Israel Lakukan Pembantaian Baru: 33 Tewas dalam Serangan di Restoran dan Pasar

Pada Rabu sore, militer pendudukan Israel kembali melakukan pembantaian brutal dengan mengebom sebuah restoran dan pasar rakyat secara bersamaan di kawasan Al-Rimal, Gaza bagian barat.

Akibat serangan tersebut, sekitar 33 warga syahid dan lebih dari 80 lainnya luka-luka, termasuk anak-anak dan perempuan. Sebagian besar korban dilarikan ke Kompleks Medis Al-Shifa.

Lebih dari 100 Syahid dalam 24 Jam Terakhir

Sejak fajar Rabu, jumlah korban terus bertambah. Sedikitnya 92 warga syahid dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara brutal Israel.

Menurut data dari Kantor Media Pemerintah di Gaza, dalam 24 jam terakhir sebanyak 102 warga Palestina gugur dan 193 lainnya luka-luka akibat pembantaian oleh pasukan pendudukan.

Gaza tengah menghadapi kehancuran total sistem kesehatan, kelaparan, dan pembantaian massal. Dunia dituntut untuk bertindak segera—untuk membuka perlintasan, mengirim bantuan, dan menghentikan kejahatan terhadap kemanusiaan yang terus berlangsung. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

captcha