IQNA

Hujjatul Islam Siavoshi

Haji; Operasi Diplomasi Budaya untuk Mengarusutamakan Wacana Persatuan

19:17 - May 28, 2025
Berita ID: 3482122
IQNA - Dengan menekankan bahwa ibadah haji bukan hanya ibadah individu dan kolektif, tetapi juga ajang unjuk penampilan persatuan, martabat, dan kewibawaan umat Islam melawan kubu arogansi, anggota Komisi Kebudayaan Majelis mengatakan: "Ibadah haji laksana operasi diplomasi budaya, merupakan gerakan global untuk menyebarkan wacana persatuan dan kedekatan Islam”.

Dalam pertemuan dengan para pejabat haji dan sekelompok jemaah haji di Baitullah, Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam menyebut susunan dan wujud lahiriah kewajiban haji bersifat politis sepenuhnya, sedangkan isi dari komponen-komponennya bersifat spiritual dan ibadah, dalam rangka menjamin kemaslahatan seluruh umat manusia.

“Saat ini, manfaat terbesar umat Islam adalah "persatuan dan sinergi" untuk memecahkan berbagai permasalahan dunia Islam. Kalau saja ada persatuan, masalah seperti Gaza dan Yaman tidak akan terjadi,” tegas Rahbar.

Di bagian lain pidatonya, Yang Mulia menganggap perpisahan dan perpecahan Umat Islam merupakan prasyarat untuk memaksakan kepentingan dan ambisi kaum kolonialis, Amerika, rezim Zionis, dan ekstremis lainnya pada bangsa-bangsa.

Terkait hal ini, kami berbicara dengan Hujjatul Islam Ismail Siavoshi, anggota Komisi Kebudayaan Majelis Permusyawaratan Islam, dan kami bacakan di bawah ini:

Adanya Daya tarik dan tolak di kalangan jemaah haji

Iqna - Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam  menegaskan, penggunaan kata Nas dalam banyak ayat terkait haji menunjukkan bahwa kewajiban ini adalah untuk mengatur urusan seluruh umat manusia. Tolong katakan kepada kami tentang haji dan hubungannya dengan pelayanan kemanusiaan?

Haji merupakan acara pertemuan dan konferensi akbar keagamaan, spiritual, politik, dan sosial bagi umat Islam. Dari sudut pandang spiritual, dengan mengenakan ihram, jemaah haji memasuki tahap di mana mereka harus berpikir tentang kebenaran dan hakikat. Mereka melempari Setan dengan lempar jamarat agar pikirannya menjadi seperti Tuhan. Ketika pikiran teistik terbentuk, keputusan yang dibuat dalam ruang itu memiliki warna Ilahi.

Dari seluruh dunia Islam, orang-orang berkumpul dan bersama-sama mereka mengusir Setan. Artinya, harus ada daya tarik dan tolak di kalangan para jemaah haji, dan mereka yang bersifat setan dan pemuja setan harus ditolak, dan hari ini Amerika berada di garis terdepan dari mereka. Berlepas diri dari kaum musyrikin memiliki arti yang demikian.

Di sisi lain, ketika umat Islam melaksanakan Tawaf, mereka mengelilingi Baitullah, yang menyampaikan pesan bahwa persatuan harus diciptakan di sekitar Tuhan. Selama haji, pria dan wanita, tanpa memandang warna kulit atau ras, melakukan perjalanan pada rute yang sama dan mengenakan pakaian yang sama. Hal ini sendiri merupakan tanda persatuan, spiritualitas, dan menjauhi kemusyrikan, kemunafikan, dan arogansi.

Haji; Program terbaik untuk persatuan umat Islam

Iqna - Tentu saja, salah satu aspek terpenting dari haji adalah dimensi politiknya. Fungsi dan kapasitas apa yang akan diciptakan oleh sifat politik haji di dunia Islam?

Agama adalah politik itu sendiri, dan keyakinan ini berasal dari Alquran dan Ahlulbait (as). Alquran mengatakan:

وَلَن یَجْعَلَ اللهُ لِلْکافِرینَ عَلَی الْمُؤمِنینَ سَبیلا

Allah tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk mengalahkan orang-orang mukmin” (QS. An-Nisa: 141). Ayat ini menjelaskan jalan haji dan martabat politiknya.

Ketika umat Islam berbaris dalam ibadah haji dan menerapkan gaya hidup Alquran selama ibadah haji, salah satu amalan mereka adalah "berlepas diri dari kaum musyrik." Tindakan ini melambangkan persatuan di antara umat Islam melawan musuh-musuh Islam dan mengungkap aspek politik haji. Tentu saja, karena beberapa keterbatasan, aspek politik haji ini tidak sepenuhnya terwujud, tetapi berlepas diri dari kaum musyrikin itu memiliki pesan yang jelas.

Iqna - Sejauh mana haji dapat menjadi pencegah agresi oleh negara-negara Islam, khususnya rezim Zionis? Apakah kapasitas ini telah diperhatikan?

Meskipun haji merupakan operasi diplomasi budaya dan gerakan global untuk membuat wacana persatuan dan kedekatan Islam inklusif dan dominan, sayangnya, saat ini ada perbedaan mendasar antara bangsa dan negara Islam. Saat ini, banyak negara Islam yang tidak Islami dan tidak mewakili posisi Umat Islam. (HRY)

 

4284507

Kunci-kunci: haji ، Operasi ، budaya ، Wacana ، persatuan
captcha