Ali Marouf Arani, seorang pakar di bidang Zionisme dan Yudaisme, menyatakan dalam sebuah catatan berjudul "Zionis Berinvestasi untuk Menjauhkan Umat Muslim dari Alquran" yang diberikan kepada IQNA: "Rezim Zionis dan para pendukung Israel berusaha memberlakukan undang-undang yang mengkriminalisasi partisipasi dalam demonstrasi tanpa kekerasan dan boikot terhadap Israel dengan memberlakukan sensor dan menyetujui anggaran besar dari kelompok Zionis kaya raya atas narasi Palestina di media arus utama dan dengan menekan lembaga pemerintah lokal dan nasional."
Teks catatan tersebut berlanjut:
Tahun lalu, parlemen Israel (Knesset) menyetujui dan menghabiskan anggaran lebih dari $500 juta untuk menjauhkan kaum Muslim dari kawasan tersebut (Lebanon, Yordania, Palestina, Mesir, Turki, dan UEA). Pengeluaran besar oleh Knesset ini untuk menjauhkan kaum Muslim dari berbagai isu termasuk penyiaran serial dan film semi-pornografi Amerika, penyiaran serial yang sudah lama tayang, terutama selama bulan suci Ramadhan dan hari-hari haji, merupakan upaya untuk merendahkan pengkhianatan terhadap perempuan dan masyarakat oleh satu sama lain, penyebaran prostitusi, normalisasi hubungan dengan rezim Israel, dan sebagainya.
Alquran menggambarkan kaum Zionis sebagai kaum yang paling memusuhi kaum beriman:
لَتَجِدَنَّ اَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ اَشْرَكُوْاۚ
“Pasti akan engkau dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik”. (QS Al-Maidah: 82). Hal ini dijelaskan secara rinci dalam ayat-ayat Alquran lainnya, dan beberapa aspek serta dimensinya dapat dipahami dalam artikel ini.
Kejahatan kaum Zionis baru-baru ini di Gaza, Lebanon, dan Yaman telah menyingkap lembaran memalukan lain dari sifat brutal dan agresif mereka, sampai-sampai tidak ada orang waras yang dapat menerima bahwa kelompok yang tampaknya beradab ini memiliki sedikit pun sifat manusiawi dan percaya pada prinsip, logika, dan perilaku manusiawi. Inilah spirit yang sama yang disebutkan Alquran dalam menggambarkan kaum Yahudi Zionis sebagai kaum yang paling memusuhi kaum beriman.
Tidak boleh diabaikan bahwa apa yang telah terjadi pada abad terakhir dan di wilayah Palestina yang diduduki tidak ada hubungannya dengan ajaran sejati Nabi Musa (as), dan bahkan keyakinan Zionis yang dibuat-buat tidak universal dan tidak dapat diterima di kalangan komunitas Yahudi, karena ada kelompok-kelompok Yahudi yang menentang rezim ini. Mungkin Zionisme dalam Yudaisme dapat diserupakan dengan Wahabisme dalam Islam.
Yahudi Zionis umumnya menggunakan taktik pencucian darah Zionis (mengubah teks sejarah menjadi dokumen untuk mendukung Zionisme) untuk mencoba menggunakan teks-teks keagamaan non-historis seperti Alquran - yang tidak diterima oleh Yahudi Zionis - untuk pembersihan etnis mengenai sejarah Palestina.
Eksploitasi Zionis terhadap ketidaktahuan masyarakat akan teks-teks keagamaan tidak akan lengkap tanpa penindasan sejarah.
Di samping itu, rezim Zionis dan para pendukungnya berupaya memaksakan penyensoran dan pendanaan besar-besaran dari lobi Zionis yang kaya terhadap narasi-narasi Palestina di media arus utama, dan untuk menekan lembaga-lembaga pemerintah lokal dan nasional agar memberlakukan undang-undang yang mengkriminalisasi partisipasi dalam protes tanpa kekerasan dan boikot terhadap Israel.
Ada pusat studi Islam dan Syiah terbesar di Israel. Mereka bekerja siang dan malam untuk memaksakan ide-ide palsu mereka kepada umat Islam melalui agama dengan menyetujui anggaran besar di Knesset.
Kaum Zionis telah mendistorsi Taurat dan mengarang banyak hadis palsu dari Ahlulbait (as) dan menyebarkannya di antara orang-orang. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa mereka telah menuduh umat Islam mendistorsi Alquran dan telah mendirikan kelas-kelas tafsir Alquran di Israel dan mempromosikan apa pun yang menjadi kepentingan mereka.
Rezim Zionis telah menghabiskan banyak uang untuk mencoba menyingkirkan Alquran dan cara hidup yang berdasarkan Alquran dari kehidupan masyarakat Muslim guna menciptakan kelemahan dan ketidakstabilan di jalan Alquran. Menormalisasi hubungan dengan Israel merupakan pengkhianatan terhadap Alquran dan berpaling dari Rasulullah. Rezim Zionis menghabiskan uang untuk mempercepat normalisasi hubungan di antara umat Islam dan menjauhkan mereka dari Alquran merupakan tujuan akhir dari rezim palsu ini. (HRY)