IQNA

Siapa Syahid Salami, Panglima Tertinggi IRGC, yang Gugur dalam Serangan Zionis di Tehran

5:06 - June 14, 2025
Berita ID: 3482203
IQNA - Menurut laporan wartawan bidang pertahanan dari Kantor Berita Tasnim, Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), telah gugur sebagai syahid dalam serangan teroris yang dilancarkan oleh rezim Zionis terhadap ibu kota Iran, Tehran, pada Jumat dini hari.

Pada fajar hari ini, rezim Zionis melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah di Tehran dan beberapa daerah lain di Iran, yang mengakibatkan gugurnya sejumlah tokoh penting, termasuk Jenderal Salami.

Mayor Jenderal Hossein Salami lahir pada tahun 1339 Hijriah Syamsiah (sekitar 1960 Masehi) di desa Vanshan, yang terletak di Kabupaten Golpayegan, Provinsi Isfahan. Pada tahun 1357 (1979 M), yang bertepatan dengan kemenangan Revolusi Islam, beliau diterima di Universitas Ilmu dan Teknologi Iran dalam jurusan Teknik Mesin. Namun, dengan meletusnya Perang Pertahanan Suci dan dimulainya Revolusi Kebudayaan, beliau memilih untuk bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Setelah perang, beliau menyelesaikan pendidikan di Sekolah Komando dan Staf dan memperoleh gelar Magister Manajemen Pertahanan. Beliau juga menjadi dosen di Sekolah Komando dan Staf IRGC, serta berhasil menamatkan pendidikan sarjananya dari Universitas Ilmu dan Teknologi. Di kemudian hari, beliau menjadi anggota dewan pengajar di Universitas Tinggi Pertahanan Nasional.

Dengan dimulainya Perang Pertahanan Suci, Salami bergabung dengan IRGC Isfahan, di mana beliau memegang berbagai tanggung jawab tempur dan kepemimpinan di wilayah Kurdistan dan front selatan, berdampingan dengan para pejuang Islam. Aktivitas utama beliau selama masa perang difokuskan di Divisi Karbala, Divisi 14 Imam Husain (as) Isfahan, dan juga dalam operasi-operasi Komando Angkatan Laut Markas Besar “Nuh”.

Setelah perang, dari tahun 1371 hingga 1376 (1992–1997 M), beliau menjabat sebagai Komandan Sekolah Tinggi Komando dan Staf (DAFOOS). Kemudian, beliau menjadi Wakil Kepala Operasi Staf Gabungan IRGC dari tahun 1376 hingga 1384, lalu menjabat sebagai Komandan Angkatan Udara IRGC dari tahun 1384 hingga 12 Mehr 1388 (2005–2009 M). Setelah itu, beliau diangkat sebagai Wakil Panglima Tertinggi IRGC serta tetap aktif sebagai pengajar di Universitas Tinggi Pertahanan Nasional.

Sejak bulan Ordibehesht tahun 1398 (Mei 2019), beliau secara resmi ditunjuk sebagai Panglima Tertinggi IRGC, hingga akhirnya gugur sebagai syahid dalam tugas bela negara. (HRY)

 

Sumber: arrahmahnews.com

Kunci-kunci: syahid ، Panglima IRGC ، Gugur ، serangan zionis ، teheran
captcha