Menurut Iqna mengutip bernama.com, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan dalam acara tersebut: "Untuk melawan Islamofobia, Malaysia telah beralih ke ilmu pengetahuan, mengadakan sesi dialog, dan menerbitkan Alquran, alih-alih murka, amarah, atau kecaman."
Berbicara pada acara peluncuran terjemahan Alquran dalam bahasa Rusia, ia menyatakan: "Kita dapat memilih untuk menghadapi Islamofobia dengan mengungkapkan pendapat kita atau dengan menunjukkan kemarahan dan kecaman, tetapi kita di Malaysia memilih untuk menanggapi sesuai dengan ajaran dan tradisi-tradisi Islam, melalui dialog, pengetahuan, dan pemahaman."
Anwar Ibrahim merujuk pada insiden pembakaran Alquran di Swedia pada tahun 2023 dan berkata: "Malaysia tidak menanggapi insiden ini dengan kemurkaan dan kemarahan, tetapi mengambil pendekatan dengan mendistribusikan Alquran".
Terjemahan Alquran ke dalam bahasa Rusia diluncurkan sebagai bahasa ketiga puluh oleh Lembaga Percetakan Alquran Malaysia Restu. Terjemahan ini merupakan bagian dari proyek "Satu Juta Salinan Alquran", yang diumumkan pada tahun 2023 untuk melawan pembakaran Alquran di Swedia.
Selama dua tahun terakhir, proyek ini telah berhasil mencetak dan mendistribusikan terjemahan Alquran dalam 29 bahasa, termasuk Inggris, Prancis, Hindi, Hausa, dan Spanyol.
Tujuan inisiatif ini adalah untuk memastikan bahwa pesan Alquran menjangkau berbagai bangsa dan komunitas di seluruh dunia, sejalan dengan pesan "Rahmatan Lil Alamin". (HRY)