Menurut Iqna mengutip humas Organisasi Percantikan Teheran, bulan Rabiul Awwal dikenal dalam budaya Islam sebagai bulan kegembiraan dan kebahagiaan Ahlulbait (as) dan merupakan titik balik dalam transisi dari suasana duka Muharram dan Safar menuju hari-hari yang penuh kesegaran dan kabar gembira.
Dalam hal ini, Organisasi Percantikan Kota Teheran telah melaksanakan proyek ekstensif tahun ini untuk menghiasi cakrawala ibu kota dengan tema bulan cahaya ini dan telah menempatkan program yang ditargetkan pada agenda untuk mencerminkan peristiwa-peristiwa pentingnya.
Sesuai rencana, sekitar 800 sturktur iklan di seluruh Teheran telah didedikasikan untuk topik-topik terkait Rabiul Awwal.
Aksi Organisasi Percantikan Kota Teheran di bulan Rabiul Awwal didasarkan pada lima poros konten; pembukaan program-program ini diiringi dengan ucapan selamat atas datangnya bulan ini dan penyampaian pesan memasuki hari-hari penuh sukacita dan harapan, sehingga ruang publik kota akan kembali berwarna dan harum setelah dua bulan berkabung.
Berikutnya, peringatan wafatnya Imam Hasan al-Askari (as) mengingatkan kita akan kedudukannya yang tinggi dalam sejarah Imamah, dan langsung saja, akan ditayangkan tayangan-tayangan dengan tema awal mula keimamahan Shahibul Ashri (afj) sebagai sebuah titik balik yang menentukan dan ideologis di kalangan kaum Syiah.
Pada saat yang sama, peringatan Pekan Persatuan dan Maulid Nabi Muhammad saw diliput secara luas, yang menekankan pesan solidaritas umat Islam. Terakhir, peringatan maulid Imam Shadiq (as) sebagai pendiri mazhab Jafari diperingati, sehingga citra kota ini menggambarkan hubungan yang erat antara peristiwa Rabiul Awwal dan identitas budaya serta agama masyarakat.
Selain pemasangan papan reklame, efek lingkungan juga telah dimanfaatkan untuk menciptakan nuansa kesegaran di ruang kota.
Perubahan ruang visual kota pada awal Rabiul Awwal, selain untuk menghormati hari raya keagamaan, juga memperkuat vitalitas sosial dan solidaritas budaya antar warga. (HRY)