Menurut Iqna mengutip Pusat Informasi Palestina, sekelompok aktivis perdamaian Arab dan Belanda berkumpul di stasiun metro pusat di Amsterdam untuk mengecam kejahatan rezim Zionis di Jalur Gaza.
Aksi protes tersebut diiringi dengan pameran senyap yang menampilkan gambar dan adegan pembunuhan, pengeboman, dan serangan tentara pendudukan terhadap warga sipil tak berdaya di Gaza. Sebagian dari pameran ini juga didedikasikan untuk menggambarkan situasi kelaparan rakyat dan kejahatan genosida Israel.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang mendukung kebebasan Palestina dan menyerukan diakhirinya dukungan resmi pemerintah Belanda terhadap rezim Zionis. Ibu kota Belanda dan kota-kota lainnya telah menjadi lokasi berbagai demonstrasi dan unjuk rasa anti-perang dalam beberapa bulan terakhir, dengan para peserta menuntut diakhirinya perang, pencabutan blokade ilegal di Gaza, dan langkah-langkah praktis oleh pemerintah, termasuk pemutusan hubungan dengan Israel.
Protes-protes ini terus berlanjut meskipun, satu hari setelah pengunduran diri Menteri Luar Negeri Belanda, semua menteri dari partai Kontrak Sosial Baru juga mengundurkan diri dari pemerintahan sementara; sebuah tindakan yang diambil sebagai tanda protes terhadap kegagalan menjatuhkan sanksi terhadap rezim Zionis. (HRY)