Menurut Iqna mengutip Al-Mayadeen, komite Internasional untuk Mengakhiri Pengepungan Gaza mengumumkan bahwa gelombang kapal baru telah berangkat dalam kerangka armada baru tersebut.
Menurut laporan tersebut, meskipun armada global Sumud untuk pembebasan Gaza masih dalam perjalanan menuju Gaza dan jumlah kapalnya terus bertambah setiap harinya, komite menyatakan bahwa armada angkatan laut baru akan berangkat dari Italia menuju Gaza pada hari Rabu, 24 September.
Menurut laporan tersebut, kapal-kapal ini dijadwalkan berlayar ke pesisir Yunani sebelum menuju Gaza dan akan bergabung di pesisir Yunani.
Sebelumnya, gerakan Hamas menyerukan partisipasi aktif dan efektif dalam unjuk rasa di depan kedutaan besar rezim Israel, Amerika Serikat, dan semua negara pendukung pendudukan. Merujuk pada peringatan Tel Aviv kepada armada Sumud, Hamas menyerukan kepada masyarakat dunia untuk mendukung dan melindungi armada tersebut dengan segala cara hingga mencapai Jalur Gaza.
Para menteri luar negeri Turki, Bangladesh, Brasil, Kolombia, Indonesia, Irlandia, Libya, Malaysia, Maladewa, Meksiko, Pakistan, Qatar, Oman, Slovenia, Afrika Selatan, dan Spanyol baru-baru ini menyatakan keprihatinan mereka tentang keamanan Konvoi Global Sumud (yang mematahkan pengepungan Gaza) dalam sebuah pernyataan bersama.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa konvoi ini, dengan partisipasi warga negara dari berbagai negara, bertujuan untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dan menarik perhatian global terhadap situasi kemanusiaan yang memprihatinkan yang dialami rakyat Palestina serta perlunya mengakhiri perang di Gaza. Negara-negara yang disebutkan menekankan bahwa tujuan-tujuan seperti perdamaian, penyaluran bantuan kemanusiaan, dan penghormatan terhadap hukum internasional, termasuk hukum humaniter, merupakan nilai-nilai bersama negara-negara tersebut.
Konvoi Sumud, yang terdiri dari beberapa kapal, berangkat dari pelabuhan Barcelona di Spanyol pada awal September dan bergabung dengan konvoi lain dari pelabuhan Genoa di Italia pada Senin, 1 September. Pada 7 September, kapal-kapal ekspedisi dari Spanyol dan Italia memasuki pesisir Tunisia untuk kemudian menuju Gaza dan membuat rute kemanusiaan guna mematahkan pengepungan. (HRY)