IQNA

Perjalanan dari Kegelapan Menuju Cahaya; Hikayat Orientalis Jerman yang Menemukan Hakikat Alquran

12:23 - September 28, 2025
Berita ID: 3482768
IQNA - Alfred Huber adalah seorang orientalis Jerman yang, melalui studi dan penelitiannya, memahami kebenaran Alquran dan agama Islam, masuk Islam, dan, dalam kata-katanya sendiri, berpindah dari kegelapan menuju cahaya.

Menurut Iqna mengutip Al Jazeera, Alquran mendapat perhatian di Jerman sejak abad ke-16, dan selama berabad-abad para cendekiawan dan orientalis yang mempelajari bahasa Arab dan meneliti kitab suci ini menaruh perhatian pada Alquran. Namun, sejak awal abad ke-17, terjemahan Alquran dipengaruhi oleh kecenderungan politik dan agama, dan hanya sedikit yang mempertahankan hubungan ilmiah murni dengan teks Alquran.

Karya paling berpengaruh dalam kajian akademis Barat selama beberapa dekade adalah Sejarah Alquran karya orientalis Theodor Nöldeke, yang menjadi landasan kajian Barat.

Sebaliknya, dalam beberapa dekade terakhir kita telah menyaksikan munculnya terjemahan yang lebih tematik, beberapa di antaranya diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh para penerjemah yang, setelah lama mempelajari ayat-ayat Alquran, kemudian masuk Islam. Hal ini tercermin dalam terjemahan mereka dalam bahasa Jerman, yang merupakan kombinasi antara akurasi literal dan pengalaman batin yang mendalam. Di antara yang paling terkenal adalah Sigrid Hunke dan Annemarie Schimmel.

Dalam konteks ini, kisah Dr. Alfred Huber, seorang Arabolog Jerman, patut disimak. Alfred Huber lahir di Wina, ibu kota Austria, dan tumbuh besar di lingkungan Kristen Katolik yang taat, hingga orang tuanya mempersiapkannya untuk menjalani kehidupan sebagai biarawan dan ia menjadi seorang pastor. Namun, pemuda yang bermasalah ini tidak percaya pada hal yang jelas dan selalu mencari kebenaran.

Sejak usia dini, ia terpesona oleh pertanyaan tentang keimanan, keberagaman agama, dan konflik yang intens di antara mereka. Huber memulai perjalanannya pada usia 18 tahun. Setelah lulus dari universitas, ia mengunjungi Roma, ibu kota agama Kristen di dunia, dalam perjalanan pertamanya. Setelah Italia, Huber melanjutkan perjalanan ke Yunani dan kemudian Turki, di mana ia mengalami perjumpaan pertamanya yang nyata dengan Islam.

آلفرد هوبر؛ شرق‌شناس آلمانی که به حقیقت قرآن دست یافت

Dia berkata: "Lalu saya pergi ke Konya dan makam Jalaluddin Rumi (Rumi), dan di sana saya mengalami spiritualitas dan kedamaian yang tak terlukiskan."

Kelahiran Kembali

Pada awal tahun 1870-an, Huber memulai perjalanannya ke Timur. Ia pergi ke Suriah dan Yordania, dan dari sana ke Yerusalem.

Kecintaannya membaca teks-teks agama dalam bahasa aslinya mendorongnya untuk mempelajari bahasa Ibrani, Yunani, Latin, dan Sansekerta. Ia pergi ke India, di mana ia berkenalan dengan agama Buddha. Di sana, ia mengalami pengalaman mendekati kematian, tetapi itu adalah kelahiran kembali.

Namun, titik balik Huber terjadi di Taj Mahal. “Entah apa yang terjadi padaku; aku merasakan kedamaian dan keindahan. Aku merasa seperti berada di surga. Di sini aku yakin bahwa Islam adalah pilihan jiwaku, dan aku yakin bahwa baik Katolik maupun Hindu bukanlah agama yang ingin kupilih sendiri. Aku yakin bahwa Islam adalah agama yang telah dipilih jiwaku,” ucap Huber.

Huber menambahkan: “Orang-orang di Barat seringkali terlahir dengan kebencian terhadap Islam yang diperkuat oleh media, yang mengaitkan Islam dengan terorisme, dan oleh propaganda Zionis, yang mendistorsi konsep yang benar tentang agama tersebut”.

Terkait isu Palestina, Huber yakin bahwa media Barat selalu memutarbalikkan kebenaran. Menurutnya, solusinya terletak pada “kehadiran Arab”..

Mendampingi Alquran dan Menerjemahkan Konsep-Konsep Kitab Suci Ini

Setelah mempelajari bahasa Arab, Huber mendapati teks Alquran sangat berbeda dari terjemahan-terjemahan yang telah dipelajarinya sebelumnya. Ia bersikeras bahwa tidak ada satu pun yang dapat ia sebut sebagai terjemahan Alquran. Karena bahasa Arab adalah bahasa suci dan Alquran adalah teks ilahi yang tidak dapat dibaca kecuali melalui dirinya sendiri. Oleh karena itu, semua yang tertulis hanyalah makna-makna Alquran.

Ia menambahkan: “Ketika pertama kali membaca Alquran, saya langsung jatuh cinta karena saya menyukai puisi dan saya dulu suka bernyanyi. Saya merasa Alquran adalah bahasa yang indah”.

آلفرد هوبر؛ شرق‌شناس آلمانی که به حقیقت قرآن دست یافت

Keterikatan mendalam dengan ayat-ayat Alquran ini akhirnya membawanya dari seorang dosen di Universitas Al-Azhar hingga ditugaskan oleh Kementerian Wakaf Mesir untuk menerjemahkan konsep-konsep Alquran, sebuah proyek yang berlangsung selama 13 tahun.

Masuk Islam dan Momen Transformasi

Huber pertama kali mengumumkan masuk Islamnya di Istanbul pada tahun 1980, dalam momen yang ia gambarkan sebagai momen yang menentukan. Ia berkata: "Saya sedang berdebat dengan seorang teman dan setelah kami selesai berbicara, dia berkata kepada saya, Alfred, kamu seorang Muslim. Semua yang kamu katakan menegaskan bahwa kamu seorang Muslim. Saya takjub dengan kata-katanya. Lalu dia berkata kepada saya, 'Ayo pergi ke masjid.' Dan saat itu juga, saya mengucapkan kalimat syahadat."

Huber menggambarkan perjalanan panjangnya sebelum dan sesudah masuk Islam sebagai berikut: "Saya dapat merangkum perjalanan panjang ini dalam satu kalimat: Saya berpindah dari kegelapan menuju cahaya." (HRY)

 

4305147

captcha