“Pertemuan beberapa aspek Islam dan Buddhisme terselenggara dengan diprakarsai oleh markas dialog lintas agama dan peradaban lembaga ini, dengan dihadiri oleh para pemimpin dan cendekiawan tingkat tinggi Buddha dari negara Sri Lanka, Myanmar, Thailand dan juga para cendekiawan muslim dari Iran, dengan tajuk “Kerjasama Kaum Muslimin dan Buddha untuk Melawan Radikalisme dan Ekstremisme”, dan terus berlangsung selama dua hari,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari Kantor Hubungan Masyarakat dan Informasi Lembaga Budaya dan Komunikasi Islam.
Dengan memperhatikan pertikaian etnis di Myanmar pada tahun-tahun terakhir dan pembunuhan keji sekelompok kaum muslimin tak berdosa Myanmar oleh sekelompok ekstrem Buddha negara ini, upaya bersama para cendekiawan muslim Iran dan sebagian para pemimpin Buddha dari negara-negara partisipan dalam dialog ini, untuk menghentikan kekerasan dan menjaga kerukunan hidup bersama dan perdamaian merupakan hal yang sangat diprioritaskan.
Acara pembukaan pertemuan ini akan diselenggarakan hari ini, Selasa, pukul 9: 30-12 (waktu setempat) di Husainiyah al-Zahra (As) Lembaga Budaya dan Komunikasi Islam, yang dimulai dengan ceramah Abuzar Ibrahimi Turkman, Ketua Lembaga Budaya dan Komukinasi Islam; dan dihadiri oleh Sayid Mustafa Muhaqqid Damad, Ketua kelompok Islam Akademik Ilmu Negara Iran; Hujjatul Islam Abul Hasan Nawwab, Ketua Universitas Agama dan Mazhab; Hasan Balkhari, Direktur Kelompok Studi Tinggi Seni Universitas Tehran dan Ali Muhammd Hilmi, Ketua Markas Dialog LintasAgama dan Peradaban Lembaga Budaya dan Komunikasi Islam dan demikian juga Galagama Dhammarasi Thero, Penasehat Presiden Sri Lanka; Dr.Ashin Nyanissara, Ketua Akademi Studi Internasional Buddhisme dari Myanmar dan Phrakru Wibul Pattanakit dari Tailand.
Para cendekiawan Buddha dan muslim dalam segmen dialognya akan memaparkan makalah-makalahnya dengan topik-topik seperti, “Peran Para Pemimpin Agama dalam Mengembangkan Nilai-nilai Spiritual dan Moral”, “Kerjasama Kaum Muslimin dan Para Penganut Buddha”, dan “Nasehat Islam dan Buddhisme akan Kemoderatan dan Menjahui Radikalisme dan Ekstremisme”.
Hari kedua dialog ini akan terus berlanjut sampai dengan hari Rabu (31/12/2014) yang akan berlangsung di kota suci Qom.