IQNA

Direktur Penanggung Jawab Majalah al-Sharia Jordan:

Kelompok Takfiri Berpegang dengan Ayat-ayat Al-Quran Manakah saat Memenggal Kepala?

9:39 - January 15, 2015
Berita ID: 2709776
JORDAN (IQNA) - Kelompok takfiri guna menjustifikasi tindakan-tindakan tidak manusiawinya dalam memenggal kepala orang-orang dan manusia-manusia yang tidak berdosa, mereka menafsirkan ayat-ayat Al-Quran seolah-olah sesuai dengan hasrat dan kejahatan-kejahatan brutalnya.

Kais Mohd Taisir Ali Zubian, Direktur Penanggung Jawab Majalah Jirdan al-Sharia, Wakil Ketua Himpunan Ilmu Islam Negara ini dan Anggota Majelis Direksi Dewan Organisasi dan Himpunan Islam Jordan yang terdiri dari 100 himpunan Islam aktif dalam ranah hafalan Al-Quran, saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini mengatakan, “Ketika kami diundang dalam Konferensi Internasional Gerakan Takfiri Ekstremisme dan Takfiri dalam Perspektif Ulama Islam yang baru saja diselenggarakan di Qom, kami seperti orang-orang kehausan di padang pasir yang sedang mencari air dan tiba-tiba kami mendapatkannya.”
“Dunia Islam  berada dalam sebuah kekosongan besar kepemimpinan dan dalam kondisi semacam ini, pertemuan para ulama dunia Islam oleh Republik Islam Iran sebagai upaya untuk menyelamatkan kaum muslimin dari kondisi buruk sekarang ini,” tambahnya.

Iran Mengemban Kepemimpinan Dunia Islam
Kais Mohd Taisir Ali Zubian menegaskan, dunia Islam sekarang ini sangat menderita karena tidak memiliki pemimpin yang layak dan baiknya saya katakan bahwa sekarang ini tidak ada pemimpin Islam di dunia Islam, dengan demikian Republik Islam Iran harus menggunakan kesempatan ini dan mengemban kepemimpinan dunia Islam.
Selanjutnya, dia mengungkapkan, perealisasian tujuan ini membutuhkan pengabaian sebagian problematika yang ada di kalangan negara dan sebagian negara-negara Islam dan pengabaian ini bukan untuk menetapkan kebenaran negara-negara ini, namun untuk merealisasikan tujuan kepemimpinan dunia Islam; karena menurut saya Allah Saw dalam kondisi sekarang ini telah memilih Republik Islam Iran untuk memimpin dunia Islam.
Wakil Ketua Himpunan Ilmu Islam Jordan terkait sandaran para teroris takfiri dengan sebagian ayat-ayat Al-Quran Al-Karim guna menjustifikasi kejahatan-kejahatannya mengatakan, “Setiap orang dapat menafsirkan dan mengungkapkan Al-Quran dengan metode yang sesuai dengan seleranya.”
Dia menjelaskan, namun di tengah-tengah ini ada sebagian masalah-masalah yang dituturkan dalam Al-Quran secara gamlang dan tidak dapat dipaparkan dengan beraneka ragam tafsir, misalnya surat al-Fath ayat 29, “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka”, metode interaksi kaum mukminin dengan selainnya sangatlah jelas dan dalam kondisi semacam ini tidak dapat memenggal kaum mukminin dan untuk menjustifikasi hal ini juga merujuk ke Al-Quran; sementara gerakan-gerakan takfiri terhadap kaum mukminin sangatlah keras dan mereka lemah lembut terhadap orang-orang kafir.
Dia berbicara kepada para teroris takfiri dengan mengungkapkan, dengan bersandar kepada ayat manakah kalian memenggal kepala kaum mukminin dan ayat-ayat manakah yang telah memerintahkan kalian untuk memenggal kaum mukminin?

Penghancuran Makam-makam Suci Para Imam (As) dan Sahabat, Tindakan Ekstremisme
Kais Mohd Taisir Ali Zubian terkait kewajiban para ulama muslim untuk melawan intrik-intrik kawasan mengungkapkan, segala bentuk penghancuran dan penistaan terhadap makam-makam suci para Imam (As) dan sahabat Rasulullah (Saw) adalah sebuah tindakan ekstremisme dan radikal.
Dia dengan menegaskan kembali urgensitas pengembanan kepemimpinan dunia Islam oleh Republik Islam Iran mengungkapkan, kepemimpinan ini dapat menyatukan Syiah dan Ahlussunah dalam satu barisan dan menciptakan persatuan di kalangan antar mazhab Islam.
Direktur Penanggung Jawab Majalah al-Sharia Jordan terkait adanya anasir-anasir radikal ekstrem di negara ini menjelaskan, di Jordan juga ada kelompok-kelompok ini dan tidak diragukan lagi bahwa kehadiran mereka adalah hal yang tidak baik dan akan membahayakan umat Islam.
“Sebagian anasir-anasir radikal ada di Jordan, namun mereka aktif secara sembunyi-sembunyi dan setiap saat harus menunggu tindakan-tindakan riil mereka, karena mereka adalah gerakan buta yang dapat memenggal kepala setiap saat,” lanjutnya.
Aktivis agama dan kebudayaan Jordan ini menegaskan, gerakan-gerakan ini tak lain adalah merusak citra agama suci Islam dan sampai sekarang ini juga mereka mampu merealisasikan banyak sekali tujuan-tujuannya dalam ranah ini dan ini adalah suatu hal yang diupayakan oleh Barat.
Kais Mohd Taisir Ali Zubian mengatakan, banyak sekali para ulama muslim yang dipenggal di negara-negara Barat, ini menegaskan bahwa setelah menyaksikan kejahatan-kejahatan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Islamfobia di Barat dan Eropa semakin marak.

2705066

Kunci-kunci: Ekstrim
captcha