“Dalam statemen yang dikeluarkan di Kabul ini, yang di tandatangai oleh Hujjatul Islam wal Muslimin Sayid Isa Hussaini Mazari, Direktur Umum Markas Aktivitas Kebudayaan Sosial Tebyan dituturkan: pemicu pelecehan-pelecehan ini dengan bernaung di bawah kebebasan press sebelum terealisasinya tujuan-tujuan para pelopor dan para pengayom gerakan kebencian ini akan senantiasa memperbanyak ranah ketegangan, kekerasan dan perpecahan di Barat dan Timur dunia. Dan dunia dan keamanan dunia di bawah perdamaian kemanusiaan akan berada diambang kerusakan dan bahaya melebihi sebelumnya,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari AVA News.
Dengan dalil inilah, kami meyakini bahwa tindakan-tindakan semacam ini barang kali adalah dalih lazim untuk menciptakan manuver, yang secara lahiriah menentang teroris dan esensinya menentang Islam untuk pemerintahan-pemerintahan Barat; namun dalam tindakan dan hasil, lidah api ini juga akan membakar bahasa para peleceh, para penista dan para penyeru darah dan radikalisme di Barat.