“Sayid Ali Khamenei, Minggu pagi (19/4/2015) dalam pertemuannya dengan sejumlah komandan, para staf dan keluarga syuhada, pasukan bersenjata sangat menegaskan akan penjagaan, penguatan wawasan, orientasi-orientasi religi dan revolusi, penambahan kekuatan pembelaan dan persenjataan serta kesiapan spirit dan beliau mengatakan, Republik Islam Iran sama sekali tidak menjadi sebuah acaman bagi kawasan dan negara-negara tetangga dan tidak akan pernah, namun akan bersikap adidaya di hadapan segala bentuk serangan,” demikian laporan IQNA, seperti dikutip dari kantor berita Rahbar.
Sayid Ali Khamenei dengan mengisyaratkan ketidakkomitmenan pasukan-pasukan dunia terhadap hukum-hukum internasional dan proporsi-proporsi kemanusiaan saat menang atau kalah, menambahkan, contoh riil masalah ini adalah sikap para adikuasa dunia, terkhusus Amerika yang sama sekali acuh terhadap hukum-hukum internasional dan proporsi-proporsi kemanusiaan dan melakukan segala jenis kejahatan.
Beliau menyebut peristiwa Yaman, perang Gaza dan Lebanon sebagai contoh-contoh ketidakkomitmenannya terhadap hukum-hukum internasional dan menegaskan, pasukan bersenjata Republik Islam Iran senantiasa komitmen dengan perjanjian dan undang-undang Islam dan tidak akan pernah melakukan kelaliman saat menang dan saat dalam kritis tidak akan menggunakan sarana dan metode-metode yang dilarang.
“Republik Islam Iran menegaskan tidak akan mencari senjata nuklir, dan akan tetap dalam kerangka ini dan dalam komitmen-komitmen agama,” tegas Rahbar.
Sayid Ali Khamenei dengan mengisyaratkan sebagian propaganda dan tuduhan-tuduhan akan campur tangan Iran dalam masalah-masalah negara kawasan mengingatkan, tuduhan-tuduhan ini tidak benar, karena Iran tidak ikut campur tangan dan tidak akan pernah ikut andil dalam masalah-masalah negara-negara tersebut.
“Kami sangat benci dan berlepas diri kepada orang-orang yang menyerang non militer, para wanita dan anak-anak dan kami yakini bahwa mereka tidak mengetahui Islam dan nurani kemanusiaan, namun kami tidak akan ikut campur dalam urusan-urusan kenegaraan,” ucap beliau.
Rahbar menganggap karakteristik riil kekomitmenan pasukan bersenjata Iran terhadap dasar-dasar Islam dan hukum-hukum Ilahi sebagai sebab utama kecintaan mereka di kalangan masyarakat.
Beliau menganggap peristiwa memilukan Yaman dan dukungan Amerika dan Barat kepada para agresor sebagai contoh sikap ketidakamanan dunia dan mengingatkan, Republik Islam Iran menyalahi para adikuasa brutal menganggap keamanan sebagai nikmat Ilahi terbesar dan akan bangkit dan membela untuk menjaga kemananan dirinya dan selainnya.
Di penghujung, Rahbar menegaskan, menjaga keamanan negara, perbatasan dan kehidupan umum masyarakat merupakan kewajiban terpenting para petugas militer dan polisi.