Menurut laporan IQNA, seperti dikutip dari kantor berita resmi Yaman, Saba’ Net, koordinator urusan kemanusiaan PBB di Yaman mengumumkan, serangan udara Saudi ke propinsi Saada melanggar undang-undang internasional.
Yohanes Van Drakla dalam hal ini mengatakan, kabar-kabar menunjukkkan bahwa setelah pengumuman propinsi Saada sebagai target militer Saudi, puluhan warga di propinsi ini terbunuh dan ribuan orang lainnya juga meninggalkan tempat tinggal mereka.
“Banyak dari para warga sekarang ini terkepung di propinsi Saada, dan mereka tidak dapat menggunakan sarana transportasi karena minimnya bahan bakar,” tambah Yohanes.
Koordinator PBB mengumumkan, serangan ke seluruh kawasan propinsi Saada telah membahayakan jiwa banyak warga.
14 Terbunuh dan Luka-luka di RS Masjid Bersejarah Saada
Saudi dalam kelanjutan agresinya membidik masjid bersejarah Imam Hadi (As) di propinsi Saada, dimana dalam serangan ini 4 orang meninggal dunia dan 10 orang mengalami luka-luka.
Serangan ke gerbang timur masjid bersejarah ini dilakukan oleh Saudi ke propinsi Saada, diumumkan dalam kerangka serangan berskala besar dan semua aspek.
Saudi lewat seranganya ke Yaman sedang merusak situs-situsnya, yaitu dengan membidik situs-situs bersejarah negara ini dan hal ini dalam situasi dimana masyarakat dunia dan PBB, seperti UNESCO bungkam terhadap aksi-aksi ini.
Termasuk situs-situs yang rusak dalam agresi ini adalah masjid Imam Abdur Razak bin Hammam, yang dibangun pada tahun 211 H, di propinsi Sana’a, dimana masjid ini rusak akibat pengeboman Saudi.
Demikian juga, pasar kota Saada, yang sejarahnya kembali pada abad ketiga Hijriah rusak akibat serangan Saudi.
Benteng sejarah Sera, di propinsi bersejarah Aden di selatan Yaman yang terletak juga di tepi Teluk Aden dan yang dibangun pada abad ke-11 H, telah berubah menjadi reruntuhan akibat serangan Saudi dari laut dan udara.
Diantara situs-situs bersejarah lain yang rusak akibat agresi satu bulan lalu Saudi ke Yaman adalah gereja Au’al, di propinsi Ma’rib, dimana penanggalannya kembali pada masa sebelum masuknya Islam ke Yaman.
Agresi Saudi ke Yaman Laksana Kejahatan Israel di Gaza
Pengamat HAM mengumumkan, agresi Saudi ke Yaman laksana kinerja dan kejahatan-kejahatan rezim Zionis dalam perang Gaza.
Kennett Roth, Direktur Eksekutif Organisasi Pengamat HAM dengan memublikasikan catatan di halaman twitternya menulis, perang yang dimulai Saudi melawan Yaman sangat mirip sekali dengan kejahatan-kejahatan yang dilakukan oleh Israel di Gaza.
Dia mengumumkan, Israel dalam cara melawan non militer di Gaza mengumumkan bahwa jika mereka keluar dari kawasan-kawasan konflik, maka mereka menganggap legal penyerangan mereka.
Kennett Roth menambahkan, Saudi juga dalam agresi akhirnya ke Yaman mengambil kinerja rezim Zionis ini.
Kennett Roth memublikasikan ucapan-ucapannya ini di halaman pribadinya, di Twitter, setelah pengumuman kawasan militer di propinsi Saada.
Pemerintah Lengser Yaman Meminta Campur Tangan Darat Masyarakat Dunia
Pemerintah lengser Yaman dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, meminta campur tangan militer daratan masyarakat dunia di negara ini.
Khalid al-Yamani, wakil pemerintah lengser Yaman di PBB, dalam sebuah surat menulis ke Dewan Keamanan: Kami meminta masyarakat internasional secepatnya mengirim pasukan darat ke negara ini untuk menyelamatkan Yaman, khususnya kota-kota Aden dan Taiz.
Al-Yamani dalam surat ini menuduh Houthi menembaki orang-orang yang hendak kabur dari negara ini dan meminta Organisasi Kemanusiaan Internasional supaya mencatat masalah-masalah pelanggaran HAM terhadap masyarakat tanpa pembela di negaranya.
Dia mengklaim, Houthi membidik setiap yang bergerak di kota Aden, menghalangi aktivitas kelompok-kelompok penghantar bantuan dan organiasi-organisasi kemanusiaan dan menembaki orang-orang yang hendak kabur dari tempat-tempat di bawah pengepungan Aden.
Lebih lanjut, Al-Yamani menambahkan, pemerintah akan menggunakan semua sarana untuk menuntut pasukan Houthi dan pasukan-pasukan setia Ali Abdullah Salih, mantan presiden Yaman di lembaga-lembaga hukum dan pengadilan internasional sebagai kriminal perang.