IQNA

Wawancara dengan IQNA:

Urgensi Peluncuran Jaringan Komunikasi Antar Wanita Aktivis Al-Quran

19:23 - May 22, 2016
Berita ID: 3470394
IRAN (IQNA) - Iman Ali Haji Gholoum, peneliti Al-Quran Bahrain mengafirmasi urgensitas peluncuran sebuah jaringan komunikasi antar wanita peneliti Al-Quran di tingkat negara-negara Islam.

Iman Ali Haji Gholoum, peneliti Al-Quran Bahrain dan ketua bagian pendidikan hafalan lembaga Al-Quran wanita Bahrain saat wawancara dengan IQNA menegaskan urgensitas peluncuran sebuah jaringan komunikasi antar wanita peneliti Al-Quran di tingkat negara-negara Islam; konferensi penghargaan para wanita aktivis Qurani internasional ketujuh yang diselenggarakan bersamaan dengan aktivitas MTQ internasional Iran ke 33 merupakan sebuah langkah efektif dalam hal ini dan mempersiapkan ranah komunikasi lebih antar para aktivis wanita Qurani.

Lebih lanjut ia mengisyaratkan, sebagian para aktivis Qurani pelbagai negara dalam konferensi ini yang mendapatkan penghargaan. "Penyelenggaraan konferensi tahunan penghargaan para peneliti Qurani internasional di Iran merupakan langkah efektif dalam rangka menciptakan sebuah jaringan komunikasi antar wanita di tingkat dunia dan saya hadir untuk pertama kalinya dalam konferensi ini,” ucapnya.

Iman Ali Haji Gholoum menegaskan, penyelenggaraan konferensi penghargaan para aktivis wanita Qurani merupakan sebuah upaya bernilai dan layak diapresiasi dan termasuk salah satu prestasi terpenting Revolusi Islam Iran.

Lebih lanjut dengan mengisyaratkan koordinasi tinggi konferensi ini mengatakan, Iran adalah kawasan Al-Quran dan sudah sewajarnya melaksanakan pertemuan dan konferensi Qurani berharga ini di Tehran.

"Meski perbedaan bahasa dengan para aktivis Qurani lainnya, namun saya merasakan hubungan khusus dengan para saudari dari Kenya, Indonesia dan negara-negara lainnya, dan meskipun sama sekali tidak ada kontak lisan dengan mereka, namun saya merasakan adanya sebuah hubungan kuat antara kami, yang mana penghubung itu adalah Al-Quran dan saya yakin penyelenggaraan semacam ini menyebabkan adanya sebuah interaksi Qurani yang lebih luas,” ungkap pengajar Qurani.

Iman Ali Haji Gholoum mengintroduksikan, saya meminta Republik Islam Iran dalam konferensi mendatang tidak hanya sekedar mengundang satu aktivis Qurani semata, karena semisalnya di negara Bahrain banyak sekali wanita aktivis Qurani, namun undangan tersebut terbatas hanya untuk satu orang saja.

Demikian juga ketua bagian pendidikan hafalan lembaga Qurani wanita Bahrain meminta penyelenggaraan program-program sampingan di samping konferensi periset Al-Quran internasional dan menyarankan supaya menyelenggarakan sebuah musabaqoh Al-Quran disela-sela konferensi ini, dengan dihadiri oleh para aktivis Qurani.

Terkait peran wanita dalam memerangi penyimpangan intelektual dan ekstremis Islam, yang berubah menjadi sebuah fenomena yang sedang berkembang di tingkat masyarakat Islam mengatakan, para ibu masyarakat dapat melawan fenomena ini lewat publikasi ajaran-ajaran Qurani, karena menurut saya wanita bukanlah separuh masyarakat, namun wanita adalah seluruh masyarakat.

Iman Ali Haji Gholoum menambahkan, wanita adalah sumber perasaan, kasih sayang, kecintaan dan sumber tarbiah para generasi dan sebuah sekolah dimana semua anak-anak lulus di situ dan hal ini menyebabkan - dengan tendesi Quraninya – pendidikan sebuah generasi pecinta dan akrab dengan Al-Quran dan akhirnya terbentuk sebuah komunitas Qurani.

"Jika kebudayaan wanita berubah menjadi sebuah kebudayaan Qurani dan Al-Quran sumber akhlak dan perilakunya, maka akan dapat mendidik generasi Qurani, karena wanita -sebagaimana yang sudah saya tuturkan- adalah semua masyarakat,” ungkapnya.

Terkait tingkat aktivitas Qurani para wanita di Bahrain mengatakan, pada tahun-tahun sebelumnya tidak dilakukan aktivitas-aktivitas Qurani seperti sekarang ini, demikian juga hanya ada satu markas Al-Quran yang sangat kecil di setiap kawasan atau dua kawasan. Namun sekarang ini ada banyak markas-markas Al-Quran di semua tempat, semisalnya di sebuah kawasan yang saya tempati di Bahrain ada 5 markas Al-Quran yang saling berdekatan.

Terkait sambutan para wanita markas Al-Quran di Bahrain ini mengatakan, banyak sambutan oleh para pelajar, putra dan putri serta anak-anak untuk hadir di markas-markas Al-Quran dan hafalan sekolah.

Disebutkan, Iman Ali Haji Gholoum adalah aktivis wanita Qurani asal Bahrain, alumnus jurusan tafsir dan Ulumul Quran, hafiz seluruh Al-Quran, pengajar hafalan spesialis dan training tarbiah pengajar dan metode mengajar Al-Quran, pendiri dan pengawas halaqoh hafalan Al-Quran di pelbagai markas pendidikan dan juri musabaqoh hafalan Al-Quran wanita di Bahrain dan kawasan Syi’ah Arab Saudi.

Lembaga Al-Quran wanita Bahrain adalah sebuah himpunan Al-Quran khusus wanita, yang aktif dalam melayani markas-markas Qurani negara ini.

Seminar internasional ketujuh penghargaan kepada para wanita peneliti Al-Quran diselenggarakan Minggu (15/5) di mushalla Imam Khomeini (ra) dan disela-sela MTQ internasional ke 33, dimana dalam acara ini juga penghargaan diberikan kepada 21 aktivis Qurani, yang mana 13 wanita berasal dari Iran dan yang lainnya berasal dari negara Indonesia, Bosnia, Bahrain, Yaman, Lebanon, Irak, Guinea dan Norwegia.

http://iqna.ir/fa/news/3499312

Kunci-kunci: iran ، wawancara iqna
captcha