IQNA

Inisiatif Taha Abdul Wahab dalam Desain Bahasa Istimewa untuk Edukasi Musik Al-Quran

7:52 - September 21, 2016
Berita ID: 3470703
MESIR (IQNA) - Taha Abdul Wahab, qori terkemuka Mesir dengan menggunakan bentuk-bentuk geometris dapat merancang bahasa istimewa untuk edukasi nada dan irama-irama musik tilawah al-Quran dan menjadikannya sebagai pengganti not (alphabet musik).

Ustad Taha Abdul Wahab termasuk qori terkemuka Mesir, ustad suara dan nada serta juri internasional musabaqoh al-Quran, saat wawancara dengan IQNA mengatakan, riset baru saya dalam bidang irama-irama musik al-Quran bernama Lughat Jadidah lil Nughmi al-Quran, sementara di situ saya mengetengahkan bahasa istimewa dan pengganti untuk edukasi irama-irama musik telaah al-Quran kepada para qori dengan menggunakan bentuk-bentuk geometris.

Terkait mekanisme penulisan dan penyusunan riset ini mengatakan, dengan bertolak bahwa ranah spesifikasi saya adalah mengajar suara dan nada al-Quran, beberapa waktu lalu saya diundang oleh fakultas telaah al-Quran yang berafiliasi dengan universitas internasional peradaban Islam Beirut guna mengetengahkan pelajaran dalam bidang edukasi irama-irama musik al-Quran kepada sejumlah para pengajar ahli negara ini.

Taha Abdul Wahab menambahkan, pidato-pidato saya dalam bidang edukasi irama-irama musik tilawah al-Quran berlangsung selama dua pekan dan lebih dari 40 jam, yang pada akhirnya pembahasan-pembahasan ilmiah yang diutarakan dalam pidato-pidato ini sangat mendapat atensi para pengajar, dan mereka meminta kepada saya supaya membukukan ide-ide baru itu.

Juri musabaqoh internasional al-Quran ini mengatakan, dengan bertolak bahwa fakultas telaah al-Quran yang berafiliasi dengan universitas internasional peradaban Islam Beirut memberikan sertifikat setara doktoral internasional kepada setiap periset dan inisiator yang dapat mempersembahkan ide-ide baru dalam pelbagai topik di negara-negara Islam dan Arab, saya juga mengumpulkan pendapat dan temuan-temuan ilmiah saya dalam bidang suara dan nada al-Quran dan saya mengirimkannya dalam bentuk sebuah risalah ilmiah untuk fakultas.

"Dengan bertolak bahwa riset ilmiah ini dikaji dan diteliti oleh para pengajar handal fakultas tersebut, saya diberitahu bahwa saya mendapatkan sertifikat fakultas ini yang setara dengan sertifikat doktoral (S3) internasional. Dengan demikian dalam beberapa hari mendatang akan diselenggarakan sebuah acara dengan tujuan pemberian sertifikat tersebut,” tambahnya.

Di bagian lain dalam dialog tersebut Taha Abdul Wahab mengatakan, di pendahuluan riset ilmiah tersebut, saya mengkaji pasal pemisahan antara kata-kata musik dengan kata-kata yang dipakai para qori al-Quran dalam bidang irama dan nada-nada musik al-Quran.

Ia mengatakan, desain bahasa baru untuk edukasi nada dan irama-irama musik al-Quran dengan menggunakan bentuk-bentuk geometris sebagai ganti dari alphabert yang marak dalam musik yang disebut dengan not termasuk topik-topik lain riset tersebut, sementara not adalah bahasa internasional dan kurikulum untuk edukasi musik di dunia, namun sampai sekarang bahasa spesial dan pengganti untuk edukasi irama dan nada-nada musik al-Quran kepada para qori belumlah ada.

Di penghujung Qori Mesir ini dengan mengucapkan rasa terimakasih atas upaya IQNA dalam berbakti kepada al-Quran mengatakan, saya berharap dapat melakan sidang risalah semacam ini di universitas al-Azhar Mesir, namun dengan melihat atensi dan kepedulian khusus fakultas telaah al-Quran universitas internasional peradaban Islam Beirut dalam bidang ini, maka layak untuk dipuji.

http://iqna.ir/fa/news/3531209

captcha