Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari Indy Star, bertepatan dengan hari kelahiran al-Masih sebagai simbol dari solidaritas, gereja Episkopal Christ Church Cathedral mengundang masyarakat Indianapolis dan himpunan muslim kota ini guna berpartisipasi dalam perayaan Natal.
Iyas Raddad, wakil himpunan muslim Indianapolis dalam pidatonya di pertemuan tersebut mengatakan, sudah tiba waktunya dibangun jembatan penghubung dan rasa takut, khususnya terhadap orang yang memiliki perbedaan harus dihilangkan, karena kecemasan ini adalah dalil utama rasa ketakutan dan kekhawatiran dalam masyarakat.
Ia mengatakan, ini untuk pertama kalinya gereja menjadi tuan rumah umat Islam, namun banyak sekali kaum muslim yang berpartisipasi di gereja pada perayaan hari kelahiran al-Masih (As), karena al-Masih (As) mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam dan kedudukan al-Masih dan ibundanya Maryam (As) dalam al-Quran sama seperti kedudukan mereka dalam Injil.
Kemudian ia membacakan ayat-ayat al-Quran terkait Nabi Isa (As), yang membuat takjub umat Kristen yang hadir di gereja tersebut dan mereka benar-benar tidak dapat mengatakan apakah teks ini milik Injil ataukah al-Quran.
Steve Carlson, ketua dan pemimpin gereja Indianapolis juga dalam pidatonya mengatakan, masyarakat butuh mendengarkan pesan perdamaian.
Hari ini hari perdamaian, koordinasi dan solidaritas dan sama sekali tidak ada dalil untuk hal ini yang dapat menghalangi perdamaian dan solidaritas umat Islam dan Kristen.
http://iqna.ir/fa/news/3556691