
Menurut Iqna mengutip Al-Youm News, musabaqoh ini diselenggarakan dengan dukungan Ahmed Al-Tayeb, Syekh Al-Azhar, dan di bawah pengawasan Muhammad Abdurrahman Al-Duwaini, Wakil Al-Azhar, dan Syekh Ayman Abdul Ghani, Kepala Departemen Lembaga Alquran yang berafiliasi dengan Al-Azhar. Musabaqoh ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pusat Islam ini untuk mendukung para penghafal Kitab Suci dan mengembangkan talenta-talenta Qurani di berbagai tingkat usia.
Tahap pertama musabaqoh telah dimulai di tujuh kegubernuran: Morsi Matrouh, Suez, Port Said, Ismailia, Sinai Utara, Sinai Selatan, dan Laut Merah, dengan jumlah peserta dan orang tua yang besar, serta langkah-langkah yang direncanakan secara cermat untuk memastikan transparansi dan kesempatan yang setara bagi semua peserta.
Wakil Ketua Komite Peninjau Alquran Al-Azhar dan Direktur Jenderal Urusan Alquran menindaklanjuti perkembangan musabaqoh di wilayah ini dari Kegubernuran Suez, mengunjungi panitia ujian, dan memastikan keteraturan pelaksanaan serta keakuratan penjurian sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Al-Azhar.
Terkait hal ini, Muhammad Abdurrahman Al-Duwaini, Wakil Al-Azhar, menegaskan bahwa musabaqoh ini diselenggarakan dalam rangka upaya Al-Azhar untuk memperluas hafalan, pemahaman, dan perenungan Alquran, serta mendorong generasi muda untuk unggul dalam hafalan dan tilawah.
Ia mencatat bahwa musabaqoh ini terdiri dari empat tahap, yang mencakup seluruh provinsi di negara ini, dan tahap finalnya akan diselenggarakan selama bulan suci Ramadhan di kantor pusat Al-Azhar di Kairo, sehingga para pemenang dapat dirayakan dalam suasana spiritual yang penuh berkah di bulan suci ini. (HRY)