IQNA

3634 Sipil Afganistan Meninggal dan Terluka dalam 9 Bulan

20:26 - October 09, 2018
Berita ID: 3472562
AFGANISTAN (IQNA) - Laporan terbaru dari Kantor PBB di Afganistan menunjukkan bahwa selama 9 bulan terakhir, 3.634 warga sipil telah tewas dan terluka dalam serangan bunuh diri dan ledakan.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Khaama press Afganistan, dalam laporan PBB dikemukakan bahwa dalam pemboman bunuh diri dan khususnya ledakan ranjau selama 9 bulan terakhir, 1,065 orang tewas dan 2.656 orang terluka.

Serangan Bunuh Diri

Menurut laporan tersebut, serangan bunuh diri di Afganistan telah meningkat selama periode ini, dan korban serangan tersebut telah meningkat 46 % sejak tahun lalu. 52% dari korban dilakukan oleh ISIS dan 40% oleh kelompok Taliban.

Demikian juga, laporan itu menunjukkan bahwa korban dari ledakan ranjau di Afganistan telah meningkat. Kantor Investigasi PBB di Afganistan menunjukkan peningkatan 21% kadar kerugian akibat dari ledakan ranjau dibanding tahun sebelumnya. Tadamichi Yamamoto, perwakilan PBB di Afganistan, meminta kelompok oposisi bersenjata pemerintah untuk segera menghentikan penggunaan ranjau yang korban utamanya adalah warga sipil.

3634 Sipil Afganistan Meninggal dan Terluka dalam 9 Bulan

Kejahatan Perang

Perwakilan PBB untuk Afganistan dalam laporan ini menyebut sasaran sipil adalah kejahatan perang dan mengatakan bahwa penargetan warga sipil adalah bentuk kejahatan perang dan tindakan semacam ini sama sekali tidak dapat diterima. Tidak mungkin mengabaikan konsekuensi jangka panjang dari bahaya langsung dan segera ini terhadap korban dan keluarga mereka.

Laporan PBB menunjukkan bahwa para siswa, jamaah salat dan staf dari lembaga bantuan adalah korban pemboman yang ditargetkan dari oposisi bersenjata pemerintah Afganistan. Laporan ini juga mencatat bahwa pegawai pemerintah dan warga sipil yang ingin mengakses layanan pemerintah serta staf komisi pemilihan termasuk di antara korban serangan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata.

Perlu disebutkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir sejumlah besar warga sipil Afganistan juga tewas dalam kekerasan milisi Taliban dan serangan pasukan asing yang ditempatkan di negara itu. Dengan diberantasnya kekuatan kelompok ekstrem dan bersenjata Taliban di Afganistan selama tahun dua ribu satu, pemberontakan bersenjata kelompok ini mulai melawan pasukan pemerintah Afganistan. Dengan demikian, warga sipil Afganistan juga terbunuh dalam ketidakamanan dan bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok bersenjata di Afganistan.

Sejak awal tahun dua ribu lima belas, pasukan militer dan keamanan Afganistan telah mengambil tanggung jawab untuk keamanan di seluruh negeri, menggantikan pasukan AS dan NATO, Taliban telah menambah serangannya.

 

http://iqna.ir/fa/news/3753867

 

 

captcha