
Salah satu langkah yang dipersiapkan ialah pengerahan pesawat angkut berat Airbus A400M untuk misi kemanusiaan dan evakuasi medis di Gaza, Palestina.
Bagi Kepala Negara, diplomasi kemanusiaan bukan sekadar simbol politik luar negeri, tetapi juga bentuk rasa terima kasih bangsa Indonesia kepada dunia internasional yang pernah membantu di masa-masa sulit.
Usai penyerahan secara simbolis pesawat A400M ke Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Presiden Prabowo menceritakan bagaimana solidaritas global pernah menjadi penyelamat bagi rakyat Indonesia saat terjadi bencana alam seperti di Aceh dan Palu beberapa waktu lalu.
“Ingat waktu kita peristiwa tsunami di Aceh, banyak negara datang bantu kita. Waktu kita ada masalah di Sulawesi Tengah, di Palu juga banyak negara bantu kita,” ujarnya.
Prabowo menilai bahwa semangat solidaritas tersebut kini harus dibalas dengan langkah konkret.
Indonesia, lanjut Prabowo, adalah bagian dari komunitas dunia yang memiliki tanggung jawab moral untuk membantu negara-negara lain ketika mereka berada dalam kesulitan.
“Jadi kita juga sebagai bagian dari komunitas dunia, kita harus juga bantu negara-negara dalam kesulitan,” ungkapnya.
Sejak awal masa kepemimpinannya, bapak Prabowo menempatkan isu kemanusiaan sebagai prioritas penting dalam politik luar negeri Indonesia. Dari penyaluran bantuan pangan untuk masyarakat dunia hingga pengiriman tim medis dan pasukan perdamaian.
Ia mencontohkan beberapa misi yang pernah dilakukan Indonesia dalam merespons bencana besar di luar negeri.
“Waktu Turki gempa bumi besar, kita juga kirim dua hercules, dan kita siap waktu itu kirim kapal,” tutur Prabowo.
“Kita sekarang masih ada tim kesehatan di Gaza, bersama UAE. Masih ada di situ,” pungkasnya. (HRY)
Sumber: arrahmahnews.com