Menurut laporan IQNA, hal tersebut dikatakannya usai menghadiri lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XIII tingkat Kota Banjar di Ponpes Darul Huda Putri Senin (16/12).
“Alquran itu sebagai pedoman hidup. Sebaik-baiknya bacaan, ya Al-Quran,” ujarnya. Ia berharap Al-Quran tidak hanya dibaca, tapi dipahami lalu diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Semoga generasi muda mampu mengamalkan apa yang terkandung dalam Alquran dan mampu mewujudkan Kota Banjar yang aman dan kondusif,” tambahnya.
Humas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Banjar H Aep Saepulloh mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan untuk membumikan nilai Alquran. “Kegiatan ini diikuti 103 peserta putra dan putrid dengan jenjang anak-anak, remaja dan dewasa,” ujarnya.
Ada beberapa cabang yang dilombakan. Diantaranya murottal putra dan putri, tilawah anak-anak, tilawah remaja, tilawah dewasa, hifdzil quran 1 juz dan tilawah, hifdzil quran 5 juz dan tilawah, hifdzil 10 juz, 20 juz dan 30 juz, musabaqah syarhil quran, fahmil quran dan khat Alquran.
“Kegiatan ini juga untuk menambah kecintaan masyarakat terhadap Alquran, menjaring dan menyeleksi wawasan dan kemampuan qori dan qoriah terbaik di setiap cabang,” ujarnya. (nto)
https://www.radartasikmalaya.com/al-quran-tidak-hanya-dibaca-tapi-harus-diamalkan/