IQNA

Distorsi Alquran di Arab Saudi untuk melayani Zionis

8:37 - January 28, 2020
Berita ID: 3473883
ARAB SAUDI (IQNA) - Seorang pakar hukum internasional memperingatkan upaya Arab Saudi baru-baru ini dalam menerbitkan terjemahan Alquran yang terdistorsi ke dalam bahasa Ibrani dengan lebih dari 300 kesalahan di situ.

Menurut laporan IQNA dilansir dari Aljazeera.net, Mahmood Rafat, penulis dan dosen universitas serta pakar internasional dalam sebuah tweet menulis, “Arab Saudi telah menerbitkan terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ibrani dengan lebih dari 300 distorsi. Misalnya, kata "Haikal Sulaiman (Bait Solomo/Bait Pertama)" menggantikan "Masjidil Aqsha" sehingga selaras dengan riwayat dan kepercayaan Yahudi tentang peristiwa-peristiwa sejarah.”

Dalam hal ini, cendekiawan Palestina dalam urusan Israel, Alauddin Ahmad juga mengungkapkan: “Terjemahan Alquran Israel mengandung 300 kesalahan besar yang merusak kepercayaan umat Islam dan konsisten dengan kepercayaan-keyakinan Yahudi. Ini adalah distorsi Alquran yang disengaja.”

Cendekiawan Palestina lebih lanjut menambahkan: “Naskah Alquran ini diterbitkan oleh lembaga penerbitan Alquran Raja Fahd di Madinah al-Munawwaroh dan diterjemahkan oleh seorang warga Palestina yang tinggal di utara Palestina yang diduduki, Assad Nimer Busool, dengan banyak kesalahan dan kekeliruan ke dalam bahasa Ibrani.”

Alauddin Ahmad menekankan: Salah satu kesalahan besar dari terjemahan Alquran ini adalah bahwa dalam terjemahan ayat 7 surah Al-Isra, menggunakan kata Haikal yang menggantikan kata Masjidil Aqsha (Masjid).

Distorsi Alquran di Arab Saudi untuk melayani Zionis

Termasuk kesalahan lainnya dalam naskah Alquran ini, menurut cendekiawan Palestina, adalah tidak menyebutkan nama Rasulullah yaitu "Muhammad" (saw) dan "Isa" (as). Demikian juga menyebutkan nama Nabi Ishak dan Nabi Ya'qub (as), sebagai keturunan Nabi Ibrahim (as) tetapi tidak menyebutkan nama Nabi Ismail (as), yang mana ini selaras dengan kepercayaan Yahudi.

Ahmad menekankan bahwa menghitung kesalahan dalam terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ibrani memakan waktu satu bulan penuh, dan telah menghubungi berbagai lembaga, termasuk Darul Quran dan Sunnah Palestina dan Majelis Legislatif tentang bahaya kinerja ini.

Ada kontroversi yang meluas di media sosial dalam hal ini, dan netizen telah mengutuk distorsi riil Alquran dan menuntut tanggapan segera terkait masalah tersebut.

 

https://iqna.ir/fa/news/3874483

Kunci-kunci: arab saudi ، Distorsi Alquran ، zionis
captcha