IQNA

Gereja Katolik: Maryam Muqaddas Bukan Penyelamat Manusia

12:40 - November 14, 2025
Berita ID: 3483003
IQNA - Gereja Katolik secara resmi telah menyatakan bahwa Maryam, ibu Isa al-Masih, tidak memiliki peran sebagai "mitra keselamatan" di dunia.

Menurut Iqna mengutip situs web resmi Vatikan, dekrit yang diterbitkan oleh Vatikan pada hari Selasa, 4 November, menekankan bahwa Isa al-Masih adalah satu-satunya penyelamat umat manusia dan mengakhiri perdebatan lama di antara otoritas gereja.

Kantor doktrinal Vatikan telah mengklarifikasi dalam arahan baru yang ditujukan kepada 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia bahwa tidaklah tepat menggunakan gelar "Rekan Juru Selamat" untuk Maryam, karena dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakseimbangan dalam keselarasan hakimat iman Kristen.

Putusan ini muncul setelah perdebatan bertahun-tahun mengenai peran Maryam dalam keselamatan umat manusia. Meskipun umat Katolik percaya bahwa Isa al-Masih menyelamatkan umat manusia melalui pengorbanan dan kematiannya, beberapa teolog Katolik percaya bahwa Maryam juga berperan dalam proses tersebut sebagai ibu Isa dan seorang perempuan yang menyetujui kehendak Allah.

Arahan Vatikan yang baru menekankan peran Maryam sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa dengan melahirkan Isa, Maryam membuka pintu keselamatan yang telah dinantikan seluruh umat manusia.

Keputusan Vatikan tentang peran Maryam dalam keselamatan dunia akan memicu reaksi beragam di antara umat Katolik dan umat Kristen lainnya. Namun, keputusan ini mencerminkan upaya Gereja untuk memperjelas ajarannya dan mencegah kesalahpahaman tentang peran Maryam, ibu Isa al-Masih.

Beberapa uskup di Konsili Vatikan II berupaya memasukkan Maryam bersama Isa sebagai Juru selamat dunia, dengan menggunakan istilah "mitra dalam keselamatan". Meskipun istilah ini tidak digunakan, perannya dalam keselamatan telah didefinisikan dengan jelas.

Kedudukan Maryam (as) dalam Alquran

Maryam (as), ibunda Isa (as), adalah salah satu tokoh terpenting dalam tiga agama monoteistik dunia: Islam, Kristen, dan Yahudi. Wanita surgawi ini adalah satu-satunya wanita yang disebutkan namanya dalam Alquran, yang menggambarkannya sebagai wanita suci, dan dalam kitab suci ini, kehamilan Maryam yang ajaib digambarkan sebagai sebuah tanda dan bukti penciptaan ilahi.

Mengenai kisah Maryam (as), Alquran dan Alkitab juga memiliki banyak kesamaan dan hanya berbeda dalam beberapa hal. Secara umum, posisi Maryam (as) dalam Alquran dan Alkitab dapat dijelaskan sebagai berikut:

Maryam (as) memiliki status yang independen dalam Alquran. Ayat-ayat Alquran dengan jelas menyatakan bahwa Maryam (as) adalah orang yang memiliki keutamaan bahkan tanpa Isa (as). Alquran menegaskan hal ini dalam banyak ayat. Namun pandangan ini tidak ditemukan dalam Alkitab. Dalam Alkitab Suci, Maryam (as) hanya dibahas ketika ada pembicaraan atau masalah tentang Isa (as). Tentu saja, kita tidak menyangkal karakter Maryam (as) di mata Alkitab; karena dia sepenuhnya dihormati dan suci bagi orang Kristen, tetapi poin yang kita tekankan adalah bahwa Maryam (as) telah mendapatkan nilai tersebut karena dia adalah ibu dari Isa (as), tetapi dalam Alquran, Maryam agung karena dia adalah Maryam, bukan karena dia adalah ibu dari Isa al-Masih.

 

4316077

captcha