IQNA

Konflik Twitter tentang Khotbah Imam Jamaah Masjidil Haram

10:31 - September 07, 2020
Berita ID: 3474569
TEHERAN (IQNA) - Publikasi sebuah video khotbah imam jamaah Masjidil Haram di Twitter menimbulkan kontroversi di kalangan pengguna jejaring sosial ini dan para pengguna menganggap ucapannya sebagai pendahuluan untuk normalisasi hubungan dengan rezim Zionis.

Russia Today melaporkan, beberapa pengguna Twitter melihat pernyataan ulama Masjidil Haram, Abdul Rahman al-Sudais sebagai sebuah pendahuluan untuk normalisasi hubungan dengan Israel, itupun dalam situasi dimana pemerintah AS mencoba membujuk beberapa negara untuk melakukannya.

Dalam khotbahnya baru-baru ini di Masjidil Haram, al-Sudais mengatakan: “Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan dalam masalah ideologi adalah kurangnya pemahaman yang sahih tentang Tawalli dan Tabarri serta kebingungan dalam keyakinan sebelumnya dan cara berperilaku baik dalam hubungan individu dan internasional. Mencintai non-Muslim dan memperlakukannya dengan baik tidak bertentangan dengannya dan seorang Muslim harus memperlakukan non-Muslim dengan baik untuk mendorong hatinya pada Islam.”

Khotib Masjidil Haram, dengan mengisyaratkan pada perilaku mulia Nabi Islam (saw) terhadap orang Yahudi, menyatakan: “Perilaku baik Nabi (saw) menyebabkan tetangga Yahudinya menjadi Muslim. Ada banyak bukti yang menunjukkan pendekatan ini dalam berperilaku dengan orang lain. Ketika kebijakan dialog kemanusiaan dilupakan, bahasa kekerasan dan marginalisasi serta kebencian akan menggantikannya.”

Dia menambahkan: Umat Islam memiliki ajaran-ajaran ideologi yang paling menonjol, yang bertentangan dengan metode Khawarij dan partai-partai sesat serta kelompok-kelompok kekerasan bersenjata dan sekte-sekte yang mengkafirkan para pecinta Nabi, menentang para imam dan menumpahkan darah.

Tak lama setelah pengumuman kesepakatan normalisasi hubungan antara Tel Aviv dan Abu Dhabi pada 13 Agustus dan diawasi oleh Amerika Serikat, Abdul Rahman al-Sudais mengambil sikap terkait masalah tersebut.

Ucapan yang beredar di media sosial tersebut telah memicu kontroversi luas di kalangan aktivis, dalam menanggapi khotbah tersebut, Ahmad al-Jazairi Ahmadi, seorang pengguna media sosial mengatakan, Yahudi tidak komitmen pada janjinya, mereka tidak mentaati Allah, membunuh para nabi dan akan dipermalukan dan tidak berdaya sampai Hari Kiamat. Orang Arab pengecut dan pengkhianat menganggap orang Yahudi kuat dan bermartabat serta takut pada mereka, sementara para pejuang di Gaza melihat orang Yahudi tidak berdaya dan melawan mereka dengan keberanian. (hry)

 

3921230

Kunci-kunci: Konflik ، Twitter ، Khotbah ، imam jamaah ، masjidil haram
captcha