IQNA

Siaran Mendadak Alquran di TV Kuwait / Emir Kuwait Meninggal

10:33 - October 01, 2020
Berita ID: 3474642
TEHERAN (IQNA) - Diwan Emir Kuwait secara resmi mengkonfirmasi kematian "Sabah Al-Ahmad Al-Sabah", Emir Kuwait. Dengan pengumuman berita ini, TV Kuwait menghentikan program-program regulernya dan mulai menyiarkan Alquran.

IQNA melaporkan, televisi Kuwait mengumumkan kabar meninggalnya emir negeri ini beberapa saat lalu.

Al-Mayadeen melaporkan bahwa televisi Kuwait dengan menghentikan program-program regulernya, meyiarkan ayat-ayat Alquran, yang kemungkinan mengindikasikan kematian seorang anggota senior keluarga penguasa negara ini.

Emir Kuwait pergi ke Amerika Serikat pada 23 Juli untuk melanjutkan perawatannya, atas saran tim dokter, dan digantikan oleh Putra Mahkota Ahmad Jaber al-Sabah yang berusia 83 tahun.

Sheikh Sabah berkuasa pada tahun 2006 setelah pengunduran diri emir sebelumnya.

Beberapa jam yang lalu, aktivis media sosial menyampaikan berita kematian Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Mubarak al-Sabah, Emir Kuwait berusia 91 tahun, menyusul kondisinya yang memburuk di rumah sakit AS. Pejabat itu mengumumkan kematian emir negeri ini.

“Akhirnya, kami berduka atas kematian Sheikh Sabah Ahmad Jaber Sabah, Emir Kuwait,” kata Menteri Luar Negeri Kuwait, Sheikh Ali Jarrah Al-Sabah dalam pesan yang disiarkan televisi.

Manajemen Sheikh Sabah

Dia adalah penguasa de facto Kuwait selama bertahun-tahun sebelum dia terpilih sebagai emir dengan suara bulat. Sheikh Sabah adalah Emir Kuwait selama 14 tahun dan sebelumnya dia adalah Menteri Luar Negeri selama beberapa dekade. Ia dikenal sebagai sosok yang membentuk politik luar negeri negara Teluk Persia. Sheikh Sabah juga pernah menjadi Menteri Keuangan Kuwait selama beberapa waktu.

Pembuat peran dalam kebijakan luar negeri

Sheikh Sabah, anak keempat dari Amir Ahmad I, lahir pada tahun 1929. Dia bersekolah di Sekolah Mubarakiya di Kuwait dan kemudian bergabung dengan istana ayahnya, yang memerintah dari tahun 1921 hingga 1950.

Dia adalah anggota Dewan Tinggi dari 1955 hingga 19 Juni 1961, ketika Kuwait meninggalkan koloni Inggris.

Pada tahun 1963, setelah setahun sebagai Menteri Pembinaan dan Informasi, dia pergi ke Departemen Luar Negeri dan menjabat sebagai Menteri Luar Negeri selama empat puluh tahun. Untuk waktu yang lama, pelayanannya dikenal sebagai diplomat yang efisien. Dia adalah kepala delegasi yang pergi ke Sidang Umum selama kunjungan pertama Kuwait ke PBB.

Sheikh Sabah telah menjadi anggota komunitas internasional sejak 2001, ketika saudara tirinya Sheikh Jaber menderita stroke. (hry)

 

3926288

captcha