Mayoritas Warga Emirat Memilih Urusan Amal selama Ramadan
Khaleej times melaporkan, dari 1.000 lebih responden dalam jajak pendapat ini, imigran Arab (56%) dan responden yang memiliki anak (53%) mengatakan mereka memilih beramal sebagai metode prioritas mereka selama bulan suci Ramadan di tengah pandemi Covid-19.
Hampir sebanyak mereka yang ingin membantu secara finansial, yaitu 43% orang mengatakan mereka berniat menyumbangkan makanan atau sembako kepada mereka yang membutuhkan. Kendati demikian, jajak pendapat tersebut dilakukan menjelang pelaksanaan instruksi-instruksi baru pemerintah UEA yang mendorong masyarakat untuk membayar zakat dan sumbangan-sumbangan mereka secara digital untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Menurut instruksi-instruksi baru selama Ramadan, pertemuan di rumah dan pertemuan keluarga dilarang, dan keluarga didorong untuk berkunjung secara online sebagai gantinya. Mengingat situasi saat ini, sekitar sepertiga (31%) berencana untuk merayakan bulan suci secara online dengan orang yang mereka cintai.
Meskipun banyak penduduk berharap berbuka puasa di rumah dengan keluarga dekat mereka (44%), seperempat dari mereka mengungkapkan mereka berencana berbuka puasa bersama keluarga mereka.
Sedikit lebih dari sepertiga (36%) ingin salat di masjid, yang saat ini diizinkan dengan beberapa batasan. Wanita lebih mungkin menghadiri pertemuan untuk berbuka puasa dibandingkan pria (51%). Di sisi lain, pria lebih cenderung salat di masjid.
Meskipun ada lebih sedikit pembatasan pada toko dan restoran yang tetap buka, hanya sedikit yang berencana untuk pergi berbelanja atau makan di food court (pusat jajanan serba ada) atau restoran selama Ramadan.
Satu-satunya area di mana pengeluaran akan meningkat adalah amal, dan dua dari setiap lima penduduk UEA mengatakan mereka berencana untuk menganggarkan lebih dari biasanya untuk donasi tahun ini. (hry)
