Bencana Banjir bagi Para Pengungsi Rohingya
IQNA melaporkan, musibah-musibah pengungsi Rohingya rupanya belum usai, dan tampaknya setelah peristiwa kebakaran di kamp pengungsian dan pengusiran mereka dari negara tetangga seperti India, kali ini bencana alam melanda kelompok pengungsi ini.
Reuters melaporkan, hujan tropis telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di kamp-kamp pengungsi, yang menyebabkan hilangnya ribuan Muslim Rohingya di tenggara Bangladesh.
Seorang pejabat PBB memperingatkan bahwa hujan lebat susulan akan turun. Menurut seorang pejabat setempat, sedikitnya enam orang, termasuk tiga anak-anak, tewas dalam tanah longsor dan banjir di daerah Cox's Bazar telah menewaskan 15 orang Bangladesh dan menyebabkan 200.000 orang kehilangan tempat tinggal.
Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 21.000 orang terkena dampak banjir, sementara hampir 4.000 tempat penampungan hancur atau rusak.
Pernyataan PBB mengatakan 13.000 orang terpaksa pindah sementara ribuan peralatan dan fasilitas, seperti klinik kesehatan dan toilet, telah rusak.
Aljazeera melaporkan situasi para pengungsi dan mengatakan bahwa banyak dari mereka masih menderita kebakaran besar Maret di kamp, sekarang dihadapkan dengan rumah-rumah yang sepenuhnya terkubur dalam lumpur.
Dua pengungsi Rohingya tewas dalam tanah longsor bulan lalu.
Kematian akibat aliran hujan biasa terjadi di Bangladesh tenggara selama musim hujan, yang biasanya berlangsung antara Juni dan September.
Sedikitnya 149 orang tewas dalam tanah longsor di distrik Chattogram, Cox’s Bazar, Rangamati dan Bandarban pada Juni 2017. Lebih dari 120 lainnya tewas di daerah Chattogram saja pada Juni 2007 karena tanah longsor yang disebabkan oleh hujan musiman.
Kudeta militer di Myanmar telah memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan negara itu dan sekarang membentuk komunitas pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar. (hry)
