IQNA melaporkan, menjelang Muharram dan hari-hari berkabung atas kesyahidan Imam Husein (as) dan para sahabat setianya, konferensi "Persatuan Agama Islam" diadakan dengan kehadiran Jafar Ronas, afiliasi kebudayaan dan kepala rumah kebudayaan Iran di Lahore, tokoh agama, ulama dan pemikir Sunni.
Jafar Ronas, konsulat kebudayaan Iran di Lahore, mengatakan pada konferensi itu bahwa Asyura, dengan harta spiritual dan berharganya seperti keterpusatan pada Tuhan, mengikuti Alquran dan Sunnah, mencari keadilan, poros kebenaran dan memperhatikan martabat manusia, mengirimkan pesan-pesan kemanusiaan yang mendalam bagi umat manusia dan mengatakan “Jiwa-jiwa yang diberikan untuk keridhaan Allah dan reformasi umat Nabi, adalah peta jalan yang baik untuk persatuan umat Islam.”
Penanggung jawab rumah kebudayaan Iran di Lahore menyatakan, prinsip-prinsip manusia dan kesamaan seperti keterpusatan pada Tuhan, keadilan, komitmen, kesetiaan, kebebasan adalah salah satu fondasi penting dari madrasah Asyura. Karenanya, Asyura memiliki pesan pemersatu baik di kalangan pemeluk Islam maupun bagi pemeluk agama lain dan seluruh umat manusia.
Dia mengutip pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini, yang mengatakan: "Asyura harus dianggap sebagai peristiwa yang dapat menjadi pelajaran sepanjang sejarah dan menggulingkan fondasi penindasan dan tirani."
Pembicara lain pada konferensi tersebut mengungkapkan dampak mendalam dari peristiwa tragis Karbala dan kesyahidan Ahulbait (as) dalam sejarah umat manusia: Gerakan Karbala dan kesyahidan Imam Husein (as) menyebabkan Islam sejati yang sedang diubah untuk hidup kembali selamanya.
Tokoh-tokoh Sunni dalam konferensi tersebut, yang menekankan persatuan dan kesatuan di antara pemeluk agama Islam selama bulan Muharram, mengatakan bahwa Ahlusunah di Pakistan juga mengungkapkan cinta mereka kepada Imam Husein, cucu Nabi (saw) dengan mengadakan ritual khusus di masjid dan jalan-jalan pada hari Tasua dan Asyura.
Juga dalam pertemuan ini, para peserta menyarankan para khotib Ahlulbait (as) untuk menahan diri dari mengungkapkan materi yang memecah belah dan provokatif, dan program ini diliput langsung di saluran "Such TV" dan "Lahore Rang". (hry)